Semangat Di Tengah Tekanan

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 5:26-42 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 4-6, Galatia 6


“Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.” (Kisah Para Rasul 5:41)

 

Pada tahun 1966, di RRC meletus revolusi kebudayaan dan semua orang-orang Kristen dikejar-kejar untuk dianiaya dengan sangat kejam. Siapa pun yang ada dalam perkumpulan orang Kristen akan dihina, dipersulit dengan harus bekerja keras dan dipermalukan. Komunis menangkapi orang-orang Kristen dan mengumpulkan Alkitab mereka dan membakarnya. Saat api sedang menyala menghanguskan tumpukan buku yang membentuk bukit kecil, orang-orang Kristen dipaksa untuk duduk di samping api itu sehingga panas api melukai wajah mereka. Di tengah keadaan yang begitu berat, orang-orang Kristen tidak dapat berbuat apa-apa kecuali berdoa. Namun di saat itulah mereka mulai bangkit, dan Tuhan menjawab seruan mereka. Ternyata semangat untuk bangkit dari tekanan telah menyadarkan orang-orang percaya saat itu untuk mengandalkan Tuhan ditengah-tengah situasi yang sulit.

Kisah Para Rasul 5:17-25, menceritakan bagaimana para rasul yang terus memberitakan Injil, kemudian ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Namun malaikat Tuhan datang melepaskan mereka, kemudian memerintahkan mereka agar terus memberitakan Injil. Mereka pun dengan penuh ketaatan kembali untuk memberitakan Injil.

Kisah Para Rasul 5:26-42, menulis bahwa mereka kembali ditangkap dan kali ini mereka dibawa di hadapan Mahkamah Agama. Perhatikan ayat 29 dan 32, terdapat alasan mereka tetap semangat memberitakan Injil meskipun di tengah tekanan. Alasan pertama, taat kepada Allah (ayat 29). Ketaatan untuk terus memberitakan Injil merupakan respons dari pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya untuk melakukan kehendak Allah; kedua, menyadari diri sebagai saksi (ayat 32). Tidak ada aksi tanpa kesadaran diri sendiri, bahwa Yesus adalah Pemimpin dan Juruselamat yang memberikan tugas untuk memberitakan Injil. Ketaatan dan kesadaran diri sebagai saksi akan mendorong orang percaya bersemangat meskipun tertekan. Hal ini yang perlu kita ingat, tidak ada dapat menghentikan apa yang berasal dari Allah.

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah yang Anda akan lakukan untuk menaati Allah?
(2) Bagaimana Anda dapat menjadi saksi Kristus?

Pokok Doa : Berdoa agar Allah memampukan setiap orang percaya untuk dapat menaati Allah dan menjadi saksi Kristus.

Sharing Is Caring :