Satu Jiwa Sangatlah Berharga

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 8:26-40 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 17-18, Efesus 5


“…baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.” (KPR 8:38-39)

 

Filipus sukses besar melayani di Samaria. Banyak mukjizat terjadi, banyak orang bertobat dan dibaptis, sampai-sampai dari Yerusalem mengirim Petrus dan Yohanes untuk melihat langsung pelayanan Filipus. Namun, tiba-tiba melalui seorang malaikat, Tuhan memerintahkan Filipus pergi ke arah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza. Alkitab mencatat, itu adalah jalan yang sunyi. Filipus taat. Akhirnya ia bertemu dengan seorang sida-sida dari Etiopia, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia. Orang itu dalam perjalanan pulang, duduk dalam keretanya sambil membaca Alkitab. Ia membaca kitab Yesaya 53, ayat 7 dan 8. Sida-sida ini membaca namun tidak mengerti tentang siapakah yang dimaksud dalam bacaannya. Untuk itulah, Tuhan mengutus Filipus agar menjelaskan firman Tuhan tersebut.

Ada beberapa pelajaran penting yang kita bisa dapatkan dari kisah di atas. Pertama, ladang pelayanan adalah milik Allah. Sebagai pelayan Tuhan, kita hanyalah hamba yang dipercayakan Allah untuk melayani di ladang-Nya. Kapanpun dan di manapun kita diutus, apabila itu betul dari Tuhan, maka kita harus taat. Mungkin Filipus sangat diperlukan di Samaria, melalui pelayanannya banyak mukjizat terjadi di sana, sudah banyak orang bertobat dan Filipus dibutuhkan untuk membina mereka. Namun maksud Tuhan lain, Tuhan ingin Filipus pergi ke satu tempat yang sunyi.

Hal kedua adalah tentang kapasitas Filipus yang mampu melayani dan memenangkan banyak jiwa di Samaria, sekarang diutus untuk melayani hanya satu orang saja. Dari sini kita belajar, satu jiwa sangatlah berharga di mata Allah, panggilan pelayanan dari Tuhan tidak bisa dan tidak boleh dikalkulasi secara mata dunia.

Hal ketiga yang bisa kita pelajari di sini, bahwa Filipus adalah pelayan Tuhan yang sukses, diutus untuk melayani seseorang dalam perjalanan di tempat sunyi, dan orang itu adalah orang Etiopia, seorang sida-sida lagi. Di sini kita mendapat satu pelajaran penting, semua orang sama di mata Allah, siapapun engkau.

STUDI PRIBADI :
(1) Dari kisah ini, prinsip apa yang Anda pelajari untuk terapkan di dalam hidup?
(2) Tuliskanlah beberapa prinsip penting di dalam melayani gereja Tuhan masa kini.

Pokok Doa : Berdoalah untuk mereka yang belum percaya agar Roh Kudus membukakan hati mereka untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. 

Sharing Is Caring :