Noda Kekafiran

“Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkan dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.” (2 Korintus 6:17)



Bacaan hari ini: 2 Korintus 6:11-18 | Bacaan setahun: 2 Korintus 6

Belakangan ini, di berita atau sosial media, marak sekali pemberitaan kasus perselingkuhan. Aksi perselingkuhan ini dilakukan oleh berbagai golongan, mulai dari artis luar negeri, artis dalam negeri, tokoh agama, aparat pemerintahan sampai orang biasa dalam masyarakat. Melihat keadaan seperti ini, mungkin kita berpikir bahwa semakin sulit mencari orang yang bisa mencintai sepenuh hati hanya untuk satu orang, atau pasangannya. Ketidaksetiaan ini bukan hanya dalam relasi sesama manusia, bahkan antara umat dengan Allah sendiri. Teks kita hari ini berbicara juga tentang hati jemaat Korintus yang masih belum sepenuhnya diserahkan kepada Tuhan (ayat 11-12).

Allah menginginkan kita untuk hidup dalam kekudusan sepenuhnya. Sepenuhnya berarti kita tidak hidup setengah kudus dan setengah dunia, atau kita mencampurkan hidup kita dengan dunia. Allah ingin kita dapat hidup sepenuhnya di dalam kekudusan, seluruh ruang hati kita terbuka lebar (ayat 13) untuk Tuhan.

Dalam ayat 14-15, Paulus menyampaikan perbedaan hidup orang percaya dengan orang yang tidak percaya. Ada beberapa perbandingan yang digunakan seperti kebenaran dan kedurhakaan, terang dan gelap, serta Kristus dan Belial. Di sini, Paulus sedang memperlihatkan betapa berbedanya antara hidup orang percaya dengan orang yang tidak percaya.

Maka dari itu, kehidupan yang total atau yang sepenuhnya untuk Tuhan adalah sebuah kehidupan yang tidak ternodai dengan dunia. Oleh sebab itu orang percaya harus hidup sepenuhnya sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak kompromi dengan ajakan duniawi. Ketika dunia menawarkan kemudahan tetapi dengan cara yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, maka sebagai orang percaya kita tidak boleh menerima dan mengikutinya. Mari, kita terus memberikan hati kita sepenuhnya kepada Tuhan.

STUDI PRIBADI: Apakah saat ini Anda sudah sepenuhnya memberikan hati kepada Tuhan? Apa saja hal-hal dunia yang masih dilakukan dan maklumi? Maukah Anda melepaskannya dan sepenuhnya kembali kepada Tuhan?

Pokok Doa: Mari berdoa agar Tuhan terus kuatkan komitmen kita untuk dapat menjadi orang percaya yang sepenuhnya memberi hati kepada Dia yang adalah pencipta kita.

×

2 Korintus 5 : 18

18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

×

2 Korintus 5 : 19

19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

×

2 Korintus 5 : 20

20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

×

1 Korintus 6 : 10

10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

×

1 Korintus 3 : 7

11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

×

1 Korintus 3 : 8

8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.

×

1 Korintus 3 : 9

9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Sharing Is Caring :