Bacaan hari ini: Yeremia 21 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 19-20, 2 Korintus 13
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9)
Yeremia 21
Pembuangan raja Zedekia diberitahukan
1 Tawarikh 19
Daud berperang melawan bani Amon dan orang Aram
1 Tawarikh 20
Perang melawan bani Amon berakhir
2 Korintus 13
Nasihat-nasihat terakhir
Alkitab mencatat bahwa Zedekia, adalah raja Yehuda terakhir, yang memerintah pada saat Yerusalem telah runtuh. Di saat-saat terpuruk dan di ujung tanduk, Zedekia mengirim Pasyhur bin Malkia dan imam Zefanya bin Maaseya, untuk menanyakan petunjuk dari Tuhan kepada nabi Yeremia (ay. 2). Nabi Yeremia menyampaikan pesan Tuhan kepada kedua orang utusan raja Zedekia, bahwa Tuhan Allah Israel menolak permintaan raja Zedekia. Tuhan Allah Israel tidak akan meluputkan Yehuda dari serangan Babel, justru Ia sendiri akan bersama dengan musuh Yehuda, yakni bangsa Babel untuk memusnahkan pasukan Yehuda (ay. 4).
Mengapa Tuhan sendiri hendak berperang melawan Umat-Nya? Hal ini disebabkan karena Tuhan sangat murka melihat dosa para pemimpin maupun bangsa Yehuda yang tidak berbalik dari dosa-dosa mereka, sekalipun mereka telah ditegur oleh Tuhan melalui nabi-Nya. Pada ayat 5, disebutkan sebanyak tiga kali bentuk kemarahan Tuhan, “dengan murka”, “dengan kehangatan amarah,” “dengan kegusaran yang besar”, dimana ini menunjukkan bahwa Tuhan dalam posisi tidak memihak kepada umat-Nya dan melawan umat-Nya atas dosa mereka.
Sebuah harga yang sangat mahal dibayar oleh bangsa Yehuda akibat ketidaktaatan mereka. Bukan hanya pedang yang menanti mereka, tetapi kelaparan, penyakit sampar, dan sekalipun mereka ada yang masih hidup dan tersisa, maka mereka pun akan ditawan ke Babel (ay. 7). Para penafsir mencatat bahwa hukuman Tuhan atas Yehuda telah dilaksanakan-Nya, pada tahun 586 SM; Yehuda telah dikalahkan oleh pasukan Babel dan pemerintahan Zedekia berakhir (bdk. 2 Taw. 36:17-20).
Sebagai orang percaya, mari kita tidak meremehkan setiap teguran Tuhan melalui firman-Nya, hamba-hamba-Nya yang menegur dosa-dosa kita. Lebih baik, jika kita mengakui dan meninggalkan dosa tersebut, serta kembali melakukan kebenaran di hadapan Tuhan. Maka Tuhan akan berkenan mengampuni dan memulihkan keadaan kita.
STUDI PRIBADI : Bagaimana dengan kita saat ini, masihkah kita mau berkompromi dengan dosa atau mengakui Tuhan dan berbalik kepada Tuhan ?
Berdoalah : Ya Tuhan Yesus, kiranya Engkau mau mengampuni segala dosa dan ketidaktaatan kami. Mampukan kami untuk taat kepada kehendak-Mu dan senantiasa menyenangkan-Mu.