Ketidaktaatan Mendatangkan Hukuman

Bacaan hari ini: Yeremia 22 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 21-22, Galatia 1

“Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.” (Amsal 13:13)

 

Alkitab mencatat raja Yosia memerintah selama 31 tahun atas umat Israel dan membawa mereka kembali kepada Tuhan. Tetapi empat raja Israel selanjutnya yang memerintah atas Israel adalah raja yang jahat, dimana mereka memberontak kepada Tuhan dan berlaku tidak setia. Yoahas atau Salum, memerintah hanya tiga bulan (bdk. Yer. 22:10-12; 2 Raj. 23:30-33). Kemudian raja Yoyakim atau Eliakim, memerintah selama 11 tahun (bdk. 2 Raj. 23:34-24:6) dan meninggal di Yerusalem. Selanjutnya Zedekia memerintah selama 11 tahun; dalam pemerintahannya Yerusalem dihancurkan oleh Babel serta dia dibutakan oleh raja Babel dan kemudian diangkut ke dalam pembuangan hingga akhir hidupnya.

Sejarah Alkitab mencatat bahwa raja-raja Yehuda jatuh karena mereka hidup dalam dosa dan melakukan ketidakadilan di mata Tuhan. Raja-raja tersebut memerintah dengan menindas dan memperlakukan orang asing dengan tidak adil, yatim dan janda dengan kekerasan, menumpahkan darah orang yang tidak bersalah (Yer. 22:3). Celakanya, mereka tidak bertobat dan tidak melakukan hal yang benar dan adil di mata Tuhan.

Mereka memilih untuk murtad terhadap Tuhan; ini ditunjukkan melalui sikap mereka yang memilih untuk hidup tidak setia, memberontak terhadap teguran Tuhan, dengan demikian hukuman Allah tidak terelakkan atas umat yang tidak mau bertobat. Jika kita melihat benang merah di Perjanjian Baru, maka kita akan mendapati bahwa keturunan Yoyakhin ini dipangkas dari silsilah keturunan raja Daud (Mat. 1:11-13), ini menggambarkan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh raja Yoyakhin dan keturunannya adalah suatu hal yang tidak dapat ditoleransi oleh Tuhan.

Belajar dari sejarah masa lalu raja-raja Israel, kita dapat memetik pembelajaran bahwa setiap dosa yang kita lakukan, pasti akan menerima balasan di hadapan Tuhan sesuai dengan hasil perbuatan kita. Oleh karena itu, marilah setiap kita selalu belajar untuk melakukan hal yang benar dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh setiap Firman Tuhan yang kita terima dan pelajari.

STUDI PRIBADI :
Bagaimanakah kita meresponi firman Tuhan yang kita dengar: mau taat dan melakukan Firman tersebut atau cenderung mengabaikan firman Tuhan ?

Berdoalah : Ya Tuhan, tuntunlah kami ke dalam kebenaran-Mu dan bawalah kami untuk melakukan firman-Mu di dalam kehidupan kami, sehingga apa yang kami kerjakan, memuliakan nama-Mu.