Milik Pusaka Yang Lama Dinanti

“Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, sampai sekarang ini, karena ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati.” (Yosua 14:14)



Bacaan hari ini: Yosua 14:6-15 | Bacaan setahun: Yosua 14

Waktu yang lama tidak pernah melunturkan iman Kaleb bin Yefune kepada Allah. Awalnya, ia terpilih bersama Yosua dan sepuluh orang untuk mengintai tanah Kanaan sewaktu Israel berada di padang gurun. Karena imannya, Kaleb bersama Yosua memilih untuk mempercayai janji Allah untuk menduduki tanah Kanaan. Hal ini berbeda dengan sepuluh orang lainnya yang mengecilkan semangat untuk merebut tanah perjanjian, sehingga bangsa Israel terpengaruh dan melawan Tuhan. Kaleb mengingat janji Allah melalui Musa, bahwa Allah memberikan tanah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya.

Empat puluh lima tahun kemudian, di saat usianya sudah menanjak, Kaleb mendatangi Yosua dan mengingatkannya akan janji Allah kepada Kaleb tentang Hebron. Kaleb tetap bersemangat untuk menggenapi janji Allah. Tidak mudah untuk mendapatkan Hebron, karena penduduknya adalah kaum raksasa (ay. 15). Lagipula kota-kota di Hebron memiliki kubu pertahanan yang kuat dan tidak mudah ditembus (ay. 12). Saat itu, usia Kaleb sudah 85 tahun, sudah cukup lanjut umurnya. Dengan semua hal tersebut, bisa saja Kaleb melupakan janji Tuhan dan mengubur impiannya.

Namun, Kaleb menolak untuk menyerah dan ia tetap berjuang mewujudkan janji Allah tersebut. Hal ini bukan tindakan nekad dan bualan saja. Kaleb mengerti bahwa Allah setia dan ia bersandar sepenuhnya kepada Allah. Perhatikan perkataan Kaleb, bahwa: sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku (ay. 10) dan mungkin TUHAN menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka, seperti yang difirmankan TUHAN (ay. 12). Itulah dasar kepercayaan Kaleb. Lalu Yosua memberkatinya dan memberikan Hebron kepada Kaleb dan keturunannya.

Kisah Kaleb hari ini mendorong kita untuk tidak patah semangat menantikan janji Tuhan, meski butuh waktu yang panjang serta banyak kesulitan menghadang. Kaleb memahami Allah tidak meninggalkannya dan ia berjuang bersama dengan Allah. Bagaimana dengan Anda?

STUDI PRIBADI: Apakah yang bisa kita pelajari dari pengalaman Kaleb binYefune tentang penggenapan janji Allah? Apa respons kita terhadap kebenaran hari ini?

Pokok Doa: Berdoalah agar umat Tuhan tunduk kepada Allah dan rencana- Nya untuk terus berharap pada Allah meski melewati perjuangan dan waktu yang panjang. Allah tidak pernah lalai menggenapi setiap janji-Nya. 

Sharing Is Caring :