Mengapa Allah Diam ?

“Allah memberinya keamanan yang menjadi sandarannya, dan mengawasi jalan-jalannya.” (Ayub 24:23)



Bacaan hari ini: Ayub 24:1-25 | Bacaan tahunan: Ayub 23-24

Banyak sekali dari kita suka menonton film aksi, karena film tersebut sering menggambarkan kondisi manusia yang penuh ketidakadilan dan ketidakbenaran, namun diakhiri dengan “happy ending” – yang jahat dihukum, dan yang baik diberikan penghargaan.

Ayub dalam pergumulan hidupnya menghadapi hal yang sama. Ada banyak pertanyaan Ayub tentang ketidakadilan dan ketidakbenaran dalam hidup, tentang perbuatan-perbuatan manusia yang mengabaikan Tuhan dan menindas sesamanya. Belum lagi pergumulan orang yang miskin dan susah, yang menjerit kepada Allah tapi seolah-olah tidak didengarkan (ay. 12). Mengapa Allah Diam? Salah satu jawabannya, yaitu “waktu Tuhan.” Waktu Tuhan untuk bertindak berbeda dengan waktu kita. Kita ingin orang yang berbuat jahat langsung dijatuhi hukuman sesegera mungkin. Namun, waktu Tuhan beda dengan kita, walau sepertinya begitu lama menurut kita. Seharusnya kita bersyukur dengan waktu Tuhan, karena jika penghakiman itu dilakukan pada saat itu juga, maka siapakah yang bisa lolos?

Realita tentang Allah yang sepertinya tidak bertindak terhadap orang-orang jahat, menyadarkan Ayub bahwa sesungguhnya memang untuk sementara waktu, Allah memberikan keamanan dan kenyamanan kepada mereka yang jahat untuk menikmati hasil perbuatan mereka. Akan tetapi, ketika waktu-Nya tiba, maka kesombongan dan kebanggaan orang-orang ini akan lisut dan luruh, tertulis: “Allah memberinya keamanan yang menjadi sandarannya, dan mengawasi jalan-jalannya. Hanya sebentar mereka meninggikan diri, lalu tidak ada lagi; mereka luruh, lalu menjadi lisut seperti segala sesuatu, mereka dikerat seperti hulu tangkai gandum” (ay. 23-24).

Ketika melihat ketidakadilan dan ketidakbenaran berlangsung dan Tuhan Allah tidak bertindak menurut pandangan kita, maka jangan cepat-cepat menyalahkan Tuhan. Yakin dan percayalah bahwa Tuhan tahu dan juga sedang melihat mereka, dan hanya sebentar saja waktu mereka. Bila mereka tidak bertobat, maka mereka akan dilenyapkan oleh Tuhan Allah dan juga akan menghadapi penghakiman di kekekalan nanti.

STUDI PRIBADI: Apa ketidakadilan dan ketidakbenaran yang mengganggu Anda beriman? Doakanlah di hadapan Tuhan, dan cobalah untuk melihat dari kebenaran firman Tuhan.

Pokok Doa: Doakan orang-orang yang Anda ketahui sedang bermain-main dengan dosa dan kejahatan agar belas kasihan Allah menyadarkan mereka untuk segera bertobat.

Sharing Is Caring :