“Harga” Sang Mesias

Bacaan hari ini: Markus 14:1-11 | Bacaan setahun: Keluaran 23-24, Markus 2


“Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya.” (Markus 14:8)

 

Menjelang hari kematian Yesus yang sudah direncanakan oleh para imam kepala dan ahli Taurat, ada kejadian menarik yang disorot oleh Markus. Ditunjukkan bahwa ada tindakan kontras dari dua orang yang ada di sekitar Yesus. Yang pertama adalah seorang perempuan yang mengurapi Yesus dengan minyak narwastu yang mahal. Orang kedua adalah Yudas yang dengan cepat berespon dan gusar akan nilai uang yang digunakan untuk minyak narwastu yang digunakan untuk mengurapi Yesus.

Menanggapi peristiwa ini, Yesus justru memuji perbuatan perempuan itu dengan mengatakan bahwa apa yang dilakukannya adalah baik. Kata “baik” di sini memiliki makna indah, unggul, berharga atau layak dipuji. Yesus dengan jelas mengatakan bahwa perbuatan perempuan ini adalah hal yang tepat dan akan diingat semua orang di manapun Injil diberitakan. Karena tindakan ini adalah persiapan akan kematian-Nya yang sudah menjelang. Tetapi hal ironis yang terlihat dari bagian ini adalah sikap Yudas, yang gusar dan menyayangkan minyak seharga 300 dinar dipakai untuk mengurapi Yesus. Yudas berniat menjual Dia yang diurapi, hanya seharga 30 keping perak, setara dengan upah pekerja selama 120 hari, pada masa itu. Kurang dari separuh harga minyak narwastu membuat gusar hatinya. Yudas sangat memperhatikan nilai dari sebuah minyak, tetapi sebaliknya mengabaikan nilai dari sebuah anugerah yang Yesus sediakan untuknya.

Mengapa Yudas bisa melakukan hal ini? Karena hatinya tidak terpaut kepada Yesus meski dekat dengan Dia. Yudas tidak mengasihi Yesus dari dalam hatinya. Sebaliknya, perempuan ini mengungkapkan kasih dan penghormatannya kepada Yesus melalui minyak mahal yang tidak disayangkannya untuk Yesus. Perbedaan sikap dua orang ini dikarenakan sikap hati mereka dalam memandang Yesus. Jika kita memandang Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, mengasihi Yesus dan menghargai Dia yang sudah memberikan keselamatan, bukankah seharusnya kita dengan senang hati mempersembahkan milik kita bagi Dia?

STUDI PRIBADI : Bagaimanakah sikap hati kita kepada Yesus; apakah harta lebih berharga bagi kita dibanding Dia?

Pokok Doa : Berdoalah supaya kita sadar bahwa harta dunia bernilai fana, dapat lenyap seketika sehingga kita tidak menjadi orang yang tamak akan harta dan mengabaikan Dia, sang sumber harta.

Sharing Is Caring :