Di Tanah Israel : Mayat Bangkit

Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 13:20-21 | Bacaan setahun: 1 Petrus 1, Mazmur 27-28



“Dan demi mayat itu terkena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.” (2 Raja-Raja 13:21b)

 

Ada pepatah mengatakan, “Memulai itu mudah tetapi mengakhiri itu sulit,” yang artinya, memulai sesuatu yang baik itu lebih mudah daripada mengakhirinya dengan baik. Contohnya, ada seorang yang terpanggil menjadi hamba Tuhan dan ia menerima panggilan itu dengan baik, bahkan ia bersekolah di sekolah teologia sampai lulus. Ini berarti orang tersebut memulai panggilan Tuhan dengan baik. Tetapi setelah melayani beberapa lama, ia jatuh ke dalam dosa perzinahan dengan jemaatnya sendiri, bahkan menolak ketika diberikan kesempatan oleh gereja atau sinodenya untuk menjalani pembinaan secara khusus. Orang tersebut lebih memilih tidak lagi menjadi hamba Tuhan, dan tetap hidup dalam perzinahannya hingga sekarang. Dengan demikian orang ini mengakhiri panggilannya dengan tidak baik. Hal ini bisa terjadi pada siapapun jika ia tidak berhati-hati.

Meskipun demikian ada orang yang bisa mengakhiri panggilan Tuhan dengan sangat baik. Salah satunya adalah nabi Elisa, yang ditetapkan oleh Tuhan sebagai penerus nabi Elia. Elisa memulai panggilannya dengan baik, yaitu menjadi pengikut nabi Elia sampai akhirnya menggantikan Elia. Dalam perjalanan kariernya pun, Elisa banyak dipakai oleh Tuhan untuk menolong orang Israel termasuk Kerajaan Israel Utara pada waktu itu. Hingga akhir hayatnya, Elisa tetap dipakai oleh Tuhan secara luar biasa. Bahkan setelah meninggal pun, Elisa masih dipakai oleh Tuhan, yakni ada orang yang telah meninggal menjadi hidup kembali ketika menyentuh tulang-tulang Elisa. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan masih memakai Elisa untuk kemuliaan nama Tuhan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Elisa telah “finishing well” (mengakhiri dengan baik).

Bagaimanakah dengan kita saat ini? Mana yang Anda pilih, “finishing well” seperti Elisa ataukah “finishing un-well” (mengakhiri dengan tidak baik) seperti contoh hamba Tuhan di atas?

STUDI PRIBADI: Salah satu penyebab kejatuhan pemimpin rohani (juga pemimpin Gereja) adalah tidak menjaga kehidupan rohani (hubungan pribadi dengan Tuhan) mereka dengan baik. Maukah kita melakukan disiplin rohani dengan baik mulai hari ini?

Pokok Doa: Berdoalah kepada Tuhan agar setiap orang Kristen, termasuk diri kita sendiri, dapat menjalankan disiplin rohani dengan baik dan diberi kekuatan oleh Tuhan tatkala digoda Iblis agar tidak jatuh dalam dosa.

Sharing Is Caring :