Bacaan hari ini: Mazmur 94, Bacaan setahun: Kejadian 4-6, Matius 2
“Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu, untuk menenangkan dia terhadap hari-hari malapetaka, sampai digali lobang untuk orang fasik.” (Mazmur 94:12-13)
Mazmur 94 ini dibuka dengan satu seruan permohonan kepada Tuhan karena satu situasi di mana orang fasik, orang congkak beria-ria menyombongkan diri meremukkan umat Tuhan, menindas anak-anak Tuhan.
Dengan sombongnya mereka berkata Tuhan tidak melihat dan tidak mengindahkan umat-Nya. Inilah yang sering kali di gambarkan dalam kitab Mazmur, Daud tidak menyangkal dia sedang berada pada situasi yang sangat buruk, kadang seolah Tuhan begitu jauh, ia mengerti ada Tuhan, tetapi Tuhan belum menolong dan belum ada jalan keluar. Dalam situasi seperti ini, IQ (Intellgence Quotient), EQ (Emotional Quotient) dan AQ (Adversity Quotient) sudah tidak bisa menolong. Seberapa kuat manusia menghadapi masalah, pasti ada ambang batasnya. Di sinilah manusia butuh yang disebut SQ (Spiritual Quotient), cerdas secara rohani.
Manusia terbatas, tidak sanggup menghadapi persoalan yang datang serentak dan bertubi-tubi. Kita butuh Tuhan, butuh semangat, butuh iman dan butuh pengharapan yang ada di dalam Tuhan. Sekalipun saat ini belum tahu dan tidak mengerti bagaimana jalan keluar dari setiap kesulitan ini. Kita tahu pasti bahwa Tuhan ada dan bersama anak-anak-Nya, Dia sedang bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang yang berkenan kepada-Nya. Kecerdasan seperti inilah yang bisa kita temukan pada Ayub, pada Yusuf dan tentunya pada Daud. Dalam ayat 12-15, bahkan Daud masih bisa berkata bahwa: “Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu, untuk menenangkan dia terhadap hari-hari malapetaka, sampai digali lobang untuk orang fasik. Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan- Nya; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan akan diikuti oleh semua orang yang tulus hati.”
Bagaimanakah dengan kita? IQ, EQ, dan AQ penting, namun menjadi anak Tuhan, memiliki relasi dengan Tuhan adalah jauh lebih penting. Ketika kita memiliki Tuhan, semuanya akan ditambahkan kepada kita.
STUDI PRIBADI: Membaca dan merenungkan Mazmur 94 ini, apakah pelajaran rohani yang penting bagi kita orang-orang percaya masa kini?
Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap anak-anak Tuhan agar mereka tetap bisa bersandar dan mengandalkan Tuhan di dalam kehidupan mereka, yakni saat menghadapi kesulitan dan pergumulan yang berat, Amin.