Bersyukur Atas Karya-Nya

Bacaan hari ini: Mazmur 30-31, Bacaan setahun: Yehezkiel 41-42
“Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena Nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.” (Mazmur 31:4)

Charles Swindoll pernah berkata: “Ucapan syukur adalah waktu untuk berefleksi sejenak mengingat segala perbuatan yang telah Allah kerjakan.” Sejalan dengan itu, pemazmur juga menuliskan bagian ini sebagai ucapan syukur karena Allah telah menjawab doa dan segala ratapan yang ia mohonkan kepada Allah (ayat 1). Pemazmur bersyukur karena Allah telah melepaskan segala bentuk kesakitan secara spiritual yang dialami umat Allah, ketika mereka tertekan menghadapi para musuh (ay. 2). Raja Daud mengajak segenap umat Allah untuk bersukacita karena Allah telah melepaskan umat-Nya dari segala kesesakan. Alkitab berkata, “Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus” (ay. 5).

Hal apa yang ingin Daud syukuri kepada Tuhan? Daud melihat pribadi Tuhan adalah pribadi yang penuh kemurahan, meskipun Ia pernah marah kepada umat Allah, namun kebaikan-Nya tetap untuk selama-lamanya (ay. 6a). Tidak untuk selamanya, Allah membiarkan umat-Nya menderita dan penuh dengan tangisan; pada waktu-Nya Allah akan memulihkan keadaan mereka sehingga mereka penuh dengan tawa dan sukacita (ay. 6b).

Pengenalan Daud akan Allah tidak berhenti pada ungkapan syukur kepada Allah, tetapi Daud secara pribadi mengenal Allah sebagai Allah yang kuat dan perkasa. Daud menggambarkan, sekalipun dirinya lemah, ia memiliki Allah yang perkasa, yang sanggup menyelamatkannya. Allah yang dikenal adalah kubu pertahanan bagi Daud saat badai menerpa hidupnya. Oleh sebab itu, bagi Daud tak ada hal yang dapat membuatnya takut dan lari ketika permasalahan hidup menyerang karena Ia mempercayai Allah sepenuhnya.

Charles Spurgeon pernah berkata: “Nikmati setiap pengalaman hidup ini dalam iman bersama Allah.” Inilah yang Daud lakukan selama hidupnya. Daud tak pernah ragu akan kuasa dan kedahsyatan Allah yang sanggup menyelamatkan hidupnya. Marilah kita belajar untuk selalu mempercayai Allah kita dalam segala keadaan.

STUDI PRIBADI:

(1) Apakah Anda percaya bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang berkuasa?
(2) Apakah Anda memiliki pengalaman masa lalu mengenai pertolongan Allah?

Berdoalah: Ya Tuhan, kepada-Mu-lah hati kami percaya dan penuh dengan ucapan syukur. Engkau adalah Allah kami yang kami sembah dan percaya. Ajar kami untuk hidup setia senantiasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *