Bacaan hari ini: Yohanes 10:1-21 | Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 3-4, Roma 13
“Akulah Gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.” (Yohanes 10:11)
Yohanes 10:1-21
Gembala yang baik
1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”
6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.
7 Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
18 Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”
19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:
20 “Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?”
21 Yang lain berkata: “Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?”
1 Raja-raja 3
Doa Salomo memohon hikmat
1 Lalu Salomo menjadi menantu Firaun, raja Mesir; ia mengambil anak Firaun, dan membawanya ke kota Daud, sampai ia selesai mendirikan istananya dan rumah TUHAN dan tembok sekeliling Yerusalem.
2 Hanya, bangsa itu masih mempersembahkan korban di bukit-bukit pengorbanan, sebab belum ada didirikan rumah untuk nama TUHAN sampai pada waktu itu.
3 Dan Salomo menunjukkan kasihnya kepada TUHAN dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya; hanya, ia masih mempersembahkan korban sembelihan dan ukupan di bukit-bukit pengorbanan.
4 Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu.
5 Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.”
6 Lalu Salomo berkata: “Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini.
7 Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.
8 Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya.
9 Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?”
10 Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.
11 Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,
12 maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau.
13 Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja.
14 Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu.”
15 Lalu terjagalah Salomo; ternyata ia bermimpi. Sekembalinya ke Yerusalem, berdirilah ia di hadapan tabut perjanjian Tuhan, dipersembahkannya korban-korban bakaran dan korban-korban keselamatan, kemudian ia mengadakan perjamuan bagi semua pegawainya.
Hikmat Salomo pada waktu memberi keputusan
16 Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.
17 Kata perempuan yang satu: “Ya tuanku! aku dan perempuan ini diam dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada waktu dia ada di rumah itu.
18 Kemudian pada hari ketiga sesudah aku, perempuan inipun melahirkan anak; kami sendirian, tidak ada orang luar bersama-sama kami dalam rumah, hanya kami berdua saja dalam rumah.
19 Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia menidurinya.
20 Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu dibaringkannya di pangkuanku.
21 Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan.”
22 Kata perempuan yang lain itu: “Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati.” Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: “Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup.” Begitulah mereka bertengkar di depan raja.
23 Lalu berkatalah raja: “Yang seorang berkata: Anakkulah yang hidup ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata: Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup.”
24 Sesudah itu raja berkata: “Ambilkan aku pedang,” lalu dibawalah pedang ke depan raja.
25 Kata raja: “Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain.”
26 Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: “Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia.” Tetapi yang lain itu berkata: “Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!”
27 Tetapi raja menjawab, katanya: “Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya.”
28 Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.
1 Raja-raja 4
Para pembesar Salomo dan para kepala daerahnya
1 Maka Salomo menjadi raja atas seluruh Israel.
2 Inilah para pembesarnya: Azarya bin Zadok menjadi imam;
3 Elihoref dan Ahia, anak-anak Sisa menjadi panitera negara; Yosafat bin Ahilud menjadi bendahara negara;
4 Benaya bin Yoyada menjadi panglima; Zadok dan Abyatar menjadi imam.
5 Azarya bin Natan mengawasi para kepala daerah; Zabut bin Natan, seorang imam, menjadi sahabat raja;
6 Ahisar menjadi kepala istana; Adoniram bin Abda menjadi kepala rodi.
7 Salomo mempunyai dua belas orang kepala daerah atas seluruh Israel yang harus menjamin makanan raja dan seisi istananya: adalah tanggungan tiap-tiap kepala daerah untuk menjamin makanan selama sebulan dalam setahun.
8 Inilah nama-nama mereka: Ben-Hur di pegunungan Efraim;
9 Ben-Deker di Makas, di Saalbim, di Bet-Semes dan di Elon-Bet-Hanan;
10 Ben-Hesed di Arubot; wilayahnya ialah Sokho dan seluruh tanah Hefer;
11 Ben-Abinadab memegang seluruh tanah bukit Dor, dan Tafat binti Salomo menjadi isterinya;
12 Baana bin Ahilud memegang Taanakh, Megido dan seluruh Bet-Sean yang di sebelah Sartan di sebelah hilir Yizreel, dari Bet-Sean sampai Abel-Mehola sampai ke seberang Yokmeam.
13 Selanjutnya Ben-Geber di Ramot-Gilead; wilayahnya ialah Hawot-Yair yang di Gilead; Yair ialah anak Manasye. Juga wilayah Argob yang di Basan dipegangnya, enam puluh kota besar, berpagar tembok dan berpalang pintu tembaga;
14 Ahinadab bin Ido memegang Mahanaim.
15 Selanjutnya Ahimaas di Naftali; ia juga mengambil seorang anak Salomo menjadi isterinya, yakni Basmat.
16 Selanjutnya Baana bin Husai di Asyer dan di Alot.
17 Lalu Yosafat bin Paruah di Isakhar
18 dan Simei bin Ela di Benyamin.
19 Geber bin Uri di tanah Gilead memegang tanah Sihon, raja orang Amori, dan tanah Og, raja Basan; dan dialah satu-satunya kepala daerah yang ada di tanah itu.
20 Orang Yehuda dan orang Israel jumlahnya seperti pasir di tepi laut. Mereka makan dan minum serta bersukaria.
Kebesaran Salomo
21 Maka Salomo berkuasa atas segala kerajaan mulai dari sungai Efrat sampai negeri orang Filistin dan sampai ke tapal batas Mesir. Mereka menyampaikan upeti dan tetap takluk kepada Salomo seumur hidupnya.
22 Adapun persediaan makanan yang diperlukan Salomo untuk sehari ialah tiga puluh kor tepung yang terbaik dan enam puluh kor tepung biasa,
23 sepuluh ekor lembu gemukan dan dua puluh lembu gembalaan dan seratus ekor domba, belum terhitung rusa, kijang, rusa dandi dan gangsa piaraan,
24 sebab ia berkuasa atas seluruh tanah di sebelah sini sungai Efrat, mulai dari Tifsah sampai ke Gaza, dan atas semua raja di sebelah sini sungai Efrat; ia dikaruniai damai di seluruh negerinya,
25 sehingga orang Yehuda dan orang Israel diam dengan tenteram, masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon aranya, dari Dan sampai Bersyeba seumur hidup Salomo.
26 Lagipula Salomo mempunyai kuda empat puluh ribu kandang untuk kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda.
27 Dan para kepala daerah itu menjamin makanan raja Salomo serta semua orang yang ikut makan dari meja raja Salomo. Mereka membawanya masing-masing dalam bulan gilirannya dengan tidak mengurangi sesuatu apapun.
28 Jelai dan jerami untuk kuda-kuda biasa dan kuda-kuda teji dibawa mereka ke tempat yang semestinya, masing-masing menurut tanggungannya.
29 Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut,
30 sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.
31 Ia lebih bijaksana dari pada semua orang, dari pada Etan, orang Ezrahi itu, dan dari pada Heman, Kalkol dan Darda, anak-anak Mahol; sebab itu ia mendapat nama di antara segala bangsa sekelilingnya.
32 Ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima.
33 Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan.
34 Maka datanglah orang dari segala bangsa mendengarkan hikmat Salomo, dan ia menerima upeti dari semua raja-raja di bumi, yang telah mendengar tentang hikmatnya itu.
Roma 13
Kepatuhan kepada pemerintah
1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
Kasih adalah kegenapan hukum Taurat
8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Mengetahui jati diri seseorang tidaklah mudah, apalagi tampilan lahiriah dan kata-katanya sangat menawan hati banyak orang. Untuk mengetahui jati diri orang itu, maka kita perlu hidup bersama dengan dia beberapa waktu lamanya. Dari situ kita dapat melihat sikap, sifat dan juga cara berpikirnya, apakah orang itu benar-benar baik dan berintegritas?
Bacaan Alkitab hari ini menolong kita untuk mengenal jati diri seorang “gembala yang baik.” Melalui Injilnya, rasul Yohanes hendak menunjukkan kepada pembacanya: “siapa sesungguhnya gembala yang baik itu; Yesus Kristus atau orang Farisi? Kita tahu, pada masa itu, pemuka agama bisa juga disebut sebagai “gembala bagi jemaat Tuhan.” Apa kriteria seorang “gembala yang baik”?
Setelah peristiwa penyembuhan orang yang buta sejak lahir dan percakapan Tuhan dengan orang Farisi (Ps. 10:40-41), Ia melanjutkan pembicaraan-Nya tentang “gembala yang baik.” Dengan latar belakang ini dan segala pekerjaan yang Ia lakukan bagi umat-Nya, Ia berkata bahwa gembala yang baik itu terlihat dari: “masuk kandang melalui pintu; domba-domba akan mendengar suaranya, dan ia mau melakukan yang terbaik bagi domba-dombanya, bahkan menyerahkan nyawanya bagi mereka” (ay. 1-15). Apakah ini telah dilakukan oleh orang-orang Farisi pada masa itu?
Nampaknya tidak; mereka justru tidak memiliki belas kasihan kepada yang lemah atau tersisihkan, mereka lebih suka mendapatkan pujian dan hormat daripada melayani yang hina. Mereka bisa mengajar banyak hal, tapi tidak melakukan apa yang benar, sesuai maksud Tuhan. Maka Tuhan berkata kepada para murid: “Akulah Gembala yang baik,” Gembala yang peduli pada kawanan domba, menjaga, merawat dan memperhatikan mereka, bahkan merelakan nyawa-Nya demi keselamatan kawanan domba itu.”
Bagaimana dengan kita? Kiranya kita belajar menjadi “gembala yang baik,” terutama kita yang terlibat dalam pelayanan. Jangan ikuti jejak orang Farisi, tetapi ikutilah jejak Tuhan Yesus, Gembala Agung yang Baik. Amin.
STUDI PRIBADI :
(1) Bagaimanakah kriteria “gembala yang baik” menurut Tuhan Yesus?
(2) Mengapa Tuhan Yesus disebut “Gembala yang baik”? Teladan apa yang diberikan-Nya?
Pokok Doa : Berdoalah bagi para aktivis, hamba Tuhan dan majelis (penatua) gereja agar mereka melayani jemaat dengan baik dan benar sesuai perintah Tuhan. Doakan pula semangat, kesehatan dan keluarga mereka.