Yesus Kristus Jalan Kepada Bapa

Bacaan hari ini: Ibrani 9:1-10 | Bacaan setahun: Keluaran 27-28, Markus 4


“Tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.” (Ibrani 9:7)

 

Ibadah adalah memuliakan nama Allah yang kudus. Ibadah juga merupakan sebuah sikap ketundukan kita kepada Allah, karena Allah adalah pusat dan satu-satunya tujuan hidup kita.

Kita harus menyadari bahwa Allah kita adalah Allah yang Mahakudus sementara kita adalah manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Oleh sebab itu, bila kita melihat pada zaman Perjanjian Lama dan pembacaan kita hari ini, maka tidak ada satu orangpun yang bisa datang beribadah dan mendekat kepada Allah, selain dari Imam Besar. Hanya Imam Besar saja yang diperbolehkan untuk masuk ke ruang Mahakudus, tempat dimana Allah menyatakan kehadiran-Nya. Dan itupun hanya dilakukan sekali dalam setahun (ay. 7). Sebelum Imam Besar bertemu dengan Allah, ia terlebih dahulu harus membawa korban dan memercikkannya ke Tempat Pendamaian; satu korban dia bawa adalah untuk membersihkan segala dosa-dosanya yang tidak berkenan di hadapan Allah dan korban yang lainnya dibawa juga untuk memohon penyucian atau pengampunan atas dosa yang dilakukan oleh umat Israel di hadapan Tuhan.

Jika hal yang sama terjadi hari ini, berapa banyak korban yang harus dibawa untuk kita bisa datang kepada Tuhan? Mengingat hampir setiap saat kita melakukan dosa dan tentunya ini membutuhkan binatang korban yang harus dipersembahkan oleh Imam. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah mengirimkan Yesus Kristus sebagai korban pendamaian buat kita, manusia yang berdosa. Karya Kristus di atas Kayu Salib sudah cukup dan sempurna, sehingga kita tidak lagi harus mempersembahkan korban-korban untuk datang beribadah kepada Allah. Kristus adalah jalan satu-satunya dan Kristus telah menjadi pengantara kita untuk datang beribadah kepada Allah. Melalui Yesus Kristus, sebagai Imam Besar Agung, kita dapat langsung beribadah dan berjumpa dengan Allah, kapan saja dan dimanapun. Oleh sebab itu, selama masih ada waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan, marilah kita rindu datang dan beribadah kepada Allah dengan sukacita dan sungguh-sungguh.

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah arti Ibadah yang sebenarnya?
(2) Bagaimana proses Ibadah yang dilakukan di Bait Allah dalam masa Perjanjian Lama?

Berdoalah : Bapa di Sorga, terima kasih untuk Yesus, Perantara kami untuk datang kepada-Mu. Tolonglah agar kami dapat sungguh-sungguh memakai kesempatan yang Engkau berikan untuk beribadah dan datang kepada Allah.   

Sharing Is Caring :