“Tetapi Allah akan merobohkan engkau untuk seterusnya, Ia akan merebut engkau dan mencabut engkau dari dalam kemah, membantu engkau… Aku hendak bersyukur kepadaMu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak.” (Mzm. 52:7, 11a)
Bacaan hari ini: Mazmur 52:1-11 | Bacaan setahun: Mazmur 51-52
Mazmur 51
Pengakuan dosa
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, (51-2) ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. (51-3) Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
2 (51-4) Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
3 (51-5) Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
4 (51-6) Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.
5 (51-7) Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
6 (51-8) Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
7 (51-9) Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
8 (51-10) Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!
9 (51-11) Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!
10 (51-12) Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
11 (51-13) Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
12 (51-14) Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
13 (51-15) Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
14 (51-16) Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!
15 (51-17) Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!
16 (51-18) Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
17 (51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
18 (51-20) Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!
19 (51-21) Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu.
Mazmur 52 : 1-11
Hukuman terhadap orang fasik
1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran Daud, (52-2) ketika Doeg, orang Edom itu, datang memberitahukan kepada Saul, bahwa Daud telah sampai di rumah Ahimelekh. (52-3) Mengapa engkau memegahkan diri dengan kejahatan, hai pahlawan, terhadap orang yang dikasihi Allah sepanjang hari?
2 (52-4) Engkau merancangkan penghancuran, lidahmu seperti pisau cukur yang diasah, hai engkau, penipu!
3 (52-5) Engkau mencintai yang jahat lebih dari pada yang baik, dan dusta lebih dari pada perkataan yang benar. Sela
4 (52-6) Engkau mencintai segala perkataan yang mengacaukan, hai lidah penipu!
5 (52-7) Tetapi Allah akan merobohkan engkau untuk seterusnya, Ia akan merebut engkau dan mencabut engkau dari dalam kemah, membantun engkau dari dalam negeri orang-orang hidup. Sela
6 (52-8) Maka orang-orang benar akan melihatnya dan menjadi takut, dan mereka akan menertawakannya:
7 (52-9) “Lihatlah orang itu yang tidak menjadikan Allah tempat pengungsiannya, yang percaya akan kekayaannya yang melimpah, dan berlindung pada tindakan penghancurannya!”
8 (52-10) Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya.
9 (52-11) Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di depan orang-orang yang Kaukasihi!
Kejahatan dan ketidakadilan? Dua hal yang tidak asing bagi kita. Kita sering menyaksikannya dalam berita, media sosial, dan media lain. Bahkan, mungkin saja orang terdekat kita atau kita sendiri pernah mengalaminya. Ketika menyaksikan atau mengalaminya, situasinya pasti tidak menyenangkan, terlebih jika kita tidak bisa berbuat apa-apa. Itulah yang dirasakan oleh Daud saat itu, ketika Abyatar menghampirinya.
Dalam pelariannya, Abyatar memberitakan kepada Daud bahwa Saul telah menjatuhkan hukuman mati bagi Ahimelekh, ayah Abyatar, beserta seluruh keluarganya. Hanya Abyatar seorang yang lolos. Hukuman mati itu dieksekusi langsung oleh Doeg (1Sam. 22:9-19). Dialah dalang yang lapor kepada Saul bahwa Ahimelekh telah menerima dan memberi bekal kepada Daud yang saat itu menjadi buronan Saul. Karena Doeglah, Ahimelekh dan keluarganya dieksekusi mati. Ini tentu menimbulkan kepedihan bagi Daud, dan inilah yang dituangkannya dalam Mazmur 52.
Daud menuangkan kepedihan, kemarahannya, dan mempertanyakan alasan Doeg melakukan hal itu (ay. 3-6). Tetapi, Daud tidak berikhtiar untuk melakukan pembalasan pada Doeg. Dalam kepedihan dan kemarahannya, Daud datang kepada Tuhan, dan Daud percaya bahwa Tuhan sendiri yang akan menyatakan penghukuman bagi musuhnya (ay. 7). Di tengah situasi yang mendatangkan kepedihan dan kemarahan, wajar Daud marah pada Tuhan dan mecoba membalas dengan caranya sendiri. Namun Daud tidak melakukannya. Daud percaya kepada kasih setia Tuhan. Daud percaya, Tuhan akan bertindak menyatakan keadilan-Nya. Daud percaya bahwa orang fasik tidak akan bertahan dan Tuhan sendiri yang akan merobohkan segala keangkuhan dan kecemaran orang fasik. Adakah kejahatan dan ketidakadilan yang sedang kita saksikan atau alami saat ini, membuat kita merasakan kepedihan, kemarahan dan diliputi pertanyaan? Mari serahkan semua kepada Tuhan dan percayalah akan kasih setia-Nya. Percayalah bahwa Tuhan yang akan bertindak atas orang fasik, pada waktu-Nya.
STUDI PRIBADI: Apa yang sebenarnya terjadi dengan Daud dan Ahimelekh saat itu? (baca: 1 Samuel 21-22). Apa yang dapat kita pelajari dari respons Daud dalam Mazmur 52? Bagaimana sikap kita ketika menyaksikan dan mengalami kejahatan dan ketidakadilan?
Pokok Doa: Di tengah kejahatan dan ketidakadilan yang kita saksikan atau alami, berdoalah agar seluruh jemaat dan setiap kita dapat terus bersandar dan percaya pada kasih setia Tuhan.