Yang Fasik Yang Dirobohkan

“Tetapi Allah akan merobohkan engkau untuk seterusnya, Ia akan merebut engkau dan mencabut engkau dari dalam kemah, membantu engkau… Aku hendak bersyukur kepadaMu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak.” (Mzm. 52:7, 11a)



Bacaan hari ini: Mazmur 52:1-11 | Bacaan setahun: Mazmur 51-52

Kejahatan dan ketidakadilan? Dua hal yang tidak asing bagi kita. Kita sering menyaksikannya dalam berita, media sosial, dan media lain. Bahkan, mungkin saja orang terdekat kita atau kita sendiri pernah mengalaminya. Ketika menyaksikan atau mengalaminya, situasinya pasti tidak menyenangkan, terlebih jika kita tidak bisa berbuat apa-apa. Itulah yang dirasakan oleh Daud saat itu, ketika Abyatar menghampirinya.

Dalam pelariannya, Abyatar memberitakan kepada Daud bahwa Saul telah menjatuhkan hukuman mati bagi Ahimelekh, ayah Abyatar, beserta seluruh keluarganya. Hanya Abyatar seorang yang lolos. Hukuman mati itu dieksekusi langsung oleh Doeg (1Sam. 22:9-19). Dialah dalang yang lapor kepada Saul bahwa Ahimelekh telah menerima dan memberi bekal kepada Daud yang saat itu menjadi buronan Saul. Karena Doeglah, Ahimelekh dan keluarganya dieksekusi mati. Ini tentu menimbulkan kepedihan bagi Daud, dan inilah yang dituangkannya dalam Mazmur 52.

Daud menuangkan kepedihan, kemarahannya, dan mempertanyakan alasan Doeg melakukan hal itu (ay. 3-6). Tetapi, Daud tidak berikhtiar untuk melakukan pembalasan pada Doeg. Dalam kepedihan dan kemarahannya, Daud datang kepada Tuhan, dan Daud percaya bahwa Tuhan sendiri yang akan menyatakan penghukuman bagi musuhnya (ay. 7). Di tengah situasi yang mendatangkan kepedihan dan kemarahan, wajar Daud marah pada Tuhan dan mecoba membalas dengan caranya sendiri. Namun Daud tidak melakukannya. Daud percaya kepada kasih setia Tuhan. Daud percaya, Tuhan akan bertindak menyatakan keadilan-Nya. Daud percaya bahwa orang fasik tidak akan bertahan dan Tuhan sendiri yang akan merobohkan segala keangkuhan dan kecemaran orang fasik. Adakah kejahatan dan ketidakadilan yang sedang kita saksikan atau alami saat ini, membuat kita merasakan kepedihan, kemarahan dan diliputi pertanyaan? Mari serahkan semua kepada Tuhan dan percayalah akan kasih setia-Nya. Percayalah bahwa Tuhan yang akan bertindak atas orang fasik, pada waktu-Nya.

STUDI PRIBADI: Apa yang sebenarnya terjadi dengan Daud dan Ahimelekh saat itu? (baca: 1 Samuel 21-22). Apa yang dapat kita pelajari dari respons Daud dalam Mazmur 52? Bagaimana sikap kita ketika menyaksikan dan mengalami kejahatan dan ketidakadilan?

Pokok Doa: Di tengah kejahatan dan ketidakadilan yang kita saksikan atau alami, berdoalah agar seluruh jemaat dan setiap kita dapat terus bersandar dan percaya pada kasih setia Tuhan. 

Sharing Is Caring :