Tokoh Perjanjian Lama : Henokh

Bacaan hari ini: Kejadian 5:21-24 | Bacaan setahun: Amsal 27, Yesaya 60-62



“Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan lelaki dan perempuan.” (Kejadian 5:22)

Kehidupan dalam dunia ini mendorong kita untuk sibuk dan berjuang keras demi mencapai kesuksesan. Tujuannya adalah, kita memiliki kehidupan yang layak dan menyenangkan. Tidak hanya kita, tetapi hampir semua orang memiliki tujuan dan harapan yang sama, seperti kita.

Dalam bacaan Alkitab ini, kita mendapati seorang bernama Henokh, keturunan ketujuh dari Adam. Seperti orang pada zamannya, Henokh juga memiliki tujuan dan harapan yang sama, membangun kehidupan yang layak, sukses, dan menyenangkan. Alkitab mencatat, pada usia 65 tahun, Henokh memperanakkan Metusalah (ay. 21). Bagaimana hidup Henokh sebelum ia mencapai umur 65 tahun? Apakah ia sama dengan orang-orang sezamannya yang tidak takut Tuhan? Alkitab tidak memberikan secara detail sikap dan orientasi hidup Henokh. Namun kitab Yudas dan bacaan Alkitab hari ini memberitahukan, Henokh memiliki sikap dan orientasi hidup berbeda dengan orang-orang sezamannya. Henokh memilih hidup bergaul dengan Tuhan hingga usia 365 tahun. Kemudian Tuhan mengangkatnya.

Yang menarik adalah catatan tentang hidup Henokh bergaul dengan Allah ditulis 2 kali oleh penulis Kitab Kejadian, yaitu pada ayat 22 dan 24. Ini menjelaskan sebuah inklusio (kata/frase yang sama, berada pada awal dan akhir kalimat. Kalimat yang diapit memiliki nilai penjelasan yang penting dari yang mengapit), maka ayat 23 menjadi sesuai yang perlu diperhatikan. Apakah yang dikatakan ayat tersebut? Henokh benar-benar hidup bergaul dengan Allah selama 300 tahun, yang kemungkinan besar dikontraskan dengan 65 tahun sebelumnya. Artinya, di usia 65 tahun ke atas, kecintaan Henokh bergaul dengan Allah semakin jelas dan menjadi orientasi hidup- nya. Bagaimanakah dengan kita hari ini?

Kesibukan zaman ini kiranya tidak membuat kita kehilangan orientasi dan panggilan sebagai anak-anak Tuhan. Giat bekerja adalah baik, tetapi ibadah, saat teduh, dan hidup bergaul dengan Tuhan, jangan terabaikan. Jika kita adalah anak-anak Tuhan, sudah sepatutnya kita juga hidup dekat dengan Tuhan selama kita hidup di dunia ini. Bergaulah dengan Tuhan!

STUDI PRIBADI: Perubahan hidup seperti apakah yang dialami oleh Henokh? Apakah yang dapat kita pelajari darinya?

Pokok Doa: Doakan jemaat Tuhan, agar di tengah segala perjuangan hidup dan kesibukan mereka, tidak melupakan Tuhan. Doakan agar mereka tetap memiliki waktu bergaul dengan Tuhan. 

Sharing Is Caring :