Titik Terang Di Dalam Kegelapan

“Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka…” (Kisah Para Rasul 14:19)



Bacaan hari ini: Ayub 16:1-22 | Bacaan tahunan: Ayub 15-16

Ayub tahu bahwa penderitaan yang ia alami bukanlah karena dosa dan kesalahannya. Namun jauh dalam hati, Ayub merasa sungguh murka Tuhan sedang turun atas dirinya, seperti ditulis dalam ayat 9, “Murka-Nya menerkam dan memusuhi aku” yang menggambarkan murka Tuhan menghabisi dan memandang Ayub sebagai musuh Allah. Bahkan, Ayub merasa Tuhan menyakitinya sampai ke ginjal dan empedu (ay. 13), tentu ini adalah sebuah curahan hati Ayub di hadapan Tuhan, curahan hati seorang yang benar dan berani jujur di hadapan Tuhan. Dan masih banyak ungkapan hati otentik Ayub dituliskan dalam bagian ini: “Ia merobek-robek aku” (ay. 14) dsb. Ungkapan hati ini dikatakan Ayub sebagai tanda dan rasa percaya Ayub pada Tuhan, sebagai bukti iman Ayub pada Tuhan. Di tengah kegelapan hidup yang amat sangat, Ayub berkata: “Ketahuilah, sekarang pun juga, Saksiku ada di sorga, Yang memberi kesaksian bagiku ada di tempat yang tinggi” (ay. 19).

Sekalipun Ayub merasa Tuhan “memusuhinya” dan murka Tuhan turun atas dirinya, namun Ayub tetap yakin bahwa Tuhan ada di pihaknya. “Saksiku ada di sorga” (ay. 19) mengacu kepada Tuhan sendiri: Allah yang berdaulat, yang benar, yang kuasa dan yang tidak pernah salah, sekalipun mengizinkan penderitaan menimpa Ayub. Dibandingkan dengan keempat temannya, yang hanya menilainya dari perspektif manusia (ay. 2), Tuhan adalah saksi Ayub di tempat-Nya yang Mahatinggi. Manusia bisa saja keliru menilai Ayub, namun Allah menilai Ayub dengan benar secara sempurna. Inilah titik terang yang dilihat oleh Ayub, di tengah kekelaman hidup yang dia alami. Ayub tetap meyakini dan mempercayai secara penuh, bahwa Allah mengasihinya, tetap berpihak padanya.

Bagaimanakah kondisi hidup Saudara saat ini, mungkin Saudara juga mengalami kondisi yang sama? Disalahmengerti dan disalahpahami orang, bahkan oleh orang-orang terdekat. Tetaplah percaya bahwa Allah hidup, Allah benar dan Allah melihat segala sesuatu dengan sempurna. Dia tetap berpihak pada kita, yang takut akan Dia, yang selalu mengandalkan Dia.

STUDI PRIBADI: Apakah Ayub berdosa berkata bahwa murka Allah sedang menerkam dan memusuhinya? Inilah ungkapan hati terdalam dan jujur dari Ayub kepada Tuhan.

Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan dengan sepenuh hati percaya dan beriman pada Tuhan, sebagai Allah yang selamanya berpihak kepada umat-Nya, yang selalu hidup benar dan setia pada Tuhan. 

Sharing Is Caring :