Tidak Sendirian

Bacaan hari ini: Yohanes 14:15-31 | Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 1-2, 1 Korintus 7


“Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” (Yohanes 14:18)

 

Manusia memang sungguh terbatas, sehingga ada orang-orang yang sering mencari pembelaan ketika situasi dan kondisi yang dialami tidak sesuai dengan harapan. Sebuah pertanyaan dikutip dari tulisan Max Lucado, demikian: “Jika Tuhan ada untuk menyenangkan hati kita, bukankah seharusnya kita senantiasa disenangkan?” Tidak heran ada pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan itu muncul dari kita, ketika perasaan tidak stabil. Namun dalam situasi maupun kondisi yang mungkin tidak menyenangkan itulah, kita perlu datang kepada Tuhan.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa kita tidak sendirian saat kita mengikut Yesus. Allah menyertai kita. Ini yang dikatakan Yesus kepada murid-murid-Nya, bahwa: “Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama- lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu” (Yoh. 14:16-17).

Allah menyertai kita dan tidak akan meninggalkan kita. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, bahwa: “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu” (ay. 18). Ungkapan Yesus ini memiliki makna yang dalam karena Tuhan Yesus mengibaratkan murid-murid-Nya seperti anak yang akan selalu diperhatikan oleh orang tuanya. Dalam tradisi Yahudi, anak-anak dipercaya sebagai titipan Tuhan, anak-anak adalah milik pusaka Allah (bdk. Mzm. 127:3) dan yatim piatu adalah kondisi yang sangat memprihatinkan dan perlu diperhatikan. Maka ketika Yesus menyatakan, “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu,” ini menunjukkan bahwa kita tidak sendirian dan Allah selalu memperhatikan kita.

Penghibur, yaitu Allah Roh Kudus, sebagai pribadi ketiga dari Allah Tritunggal ada bagi kita, memberikan penghiburan dan damai sejahtera dalam situasi dan kondisi yang sulit sekalipun. Oleh karena itu, janganlah kita gelisah dan gentar hati. Kita tidak sendirian. “Imanuel”, Allah menyertai kita.

STUDI PRIBADI : Apa saja pekerjaan Roh Kudus dalam perikop ini?

Pokok Doa : Berdoalah, memohon agar Allah kiranya menyertai kehidupan jemaat Tuhan dan memberikan kekuatan dan penghiburan selama mengikut Tuhan Yesus.

Sharing Is Caring :