Bacaan hari ini: Mazmur 120:1-122:9, Bacaan setahun: Kejadian 33-35, Matius 14
“Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.” (Mazmur 121:4)
Dikejar-kejar fitnah
Tuhan, Penjaga Israel
Doa sejahtera untuk Yerusalem
Yakub berbaik kembali dengan Esau
Dina dan Sikhem
Yakub di Betel untuk kedua kalinya
Yohanes Pembaptis dibunuh
Tiga Mazmur ini (120-122) merupakan bagian dari mazmur ziarah yang biasanya dinyanyikan saat umat berjalan menuju ke Bait Allah di Yerusalem untuk beribadah. Dimulai dengan Mazmur 120 yang menggambarkan kesesakan umat Allah di tempat yang asing, di Mesekh (sekarang Turki) dan di Kedar (gurun Arabia). Di sana mereka difitnah dan dibenci. Tidak mudah untuk bersikap di tengah situasi seperti itu. Melawan atau diam, keduanya bukanlah sikap yang tepat. Karena itu, pemazmur membawa problem kehidupan itu kepada Allah.
Mazmur 121 merupakan Mazmur keyakinan bahwa Allah Israel adalah Allah yang terus bekerja dan tidak pernah lengah. Ia selalu memberikan pertolongan-Nya, tepat pada waktu-Nya. Karena itu pemazmur memiliki pengharapan yang kokoh kepada Allah. Mazmur 122 merupakan sebuah doa ucapan syukur karena Allah telah menyertai perjalanan sang peziarah menuju Yerusalem. Ia berdoa kepada Allah, sang Pemelihara dan Penjaga Israel untuk terus menjaga Yerusalem. Ada benang merah yang jelas dari ketiga Mazmur ini, yaitu semuanya tentang Allah. Dia adalah Allah yang memahami kepedihan hati umat-Nya di tanah asing. Dia juga adalah Allah yang menjaga mereka setiap hari tanpa lengah. Dan Allah juga yang akan memelihara kesejahteraan Yerusalem.
Anda merasa sendirian, terabaikan, terlantar, dan bingung? Melihat masa depan penuh keraguan? Renungkan Mazmur 120-122. Izinkan kata- katanya memenuhi jiwa Anda dengan iman dan keberanian. Anda tidak sendirian. Jangan menjalani hidup dengan kekuatan sendiri. Bersandarlah kepada Allah yang tidak pernah terlelap dan tidak pernah tertidur.
Martin Luther, seorang tokoh Reformasi Gereja menuliskan sebuah syair lagu berjudul, “Allah Bentengku yang Teguh” (KPPK 387), yang isinya menggambarkan Allah bekerja dan melindungi umat-Nya: Allah bentengku yang teguh, perisai dan pelindungku, menolong bila ‘ku jatuh, dan jadi pengharapanku. Meski musuh keji, menyerang tak henti ngeri kuasanya, dan tipu dayanya, namun Kristus p’liharaku.
STUDI PRIBADI:
(1) Seperti apakah Allah yang terlihat dalam Mazmur ini?
(2) Adakah kita mengalami pertolongan dan perlindungan Allah dalam hidup ini? Tuliskanlah itu!
Berdoalah: Terima Kasih Tuhan atas perlindungan dan pertolongan-Mu yang nyata di dalam kehidupan kami hari lepas hari. Mampukan kami menghadapi pergumulan dan kesulitan yang ada, Amin.