“Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.” (Mazmur 60:14)
Bacaan hari ini: Mazmur 60:1-14 | Bacaan setahun: Mazmur 59-60
Mazmur 59
Minta pertolongan melawan musuh
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Miktam dari Daud, ketika Saul menyuruh orang mengawasi rumahnya untuk membunuh dia. (59-2) Lepaskanlah aku dari pada musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan aku.
2 (59-3) Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang melakukan kejahatan dan selamatkanlah aku dari pada penumpah-penumpah darah.
3 (59-4) Sebab sesungguhnya, mereka menghadang nyawaku; orang-orang perkasa menyerbu aku, padahal aku tidak melakukan pelanggaran, aku tidak berdosa, ya TUHAN,
4 (59-5) aku tidak bersalah, merekalah yang lari dan bersiap-siap. Marilah mendapatkan aku, dan lihatlah!
5 (59-6) Engkau, TUHAN, Allah semesta alam, adalah Allah Israel. Bangunlah untuk menghukum segala bangsa; janganlah mengasihani mereka yang melakukan kejahatan dengan berkhianat! Sela
6 (59-7) Pada waktu senja mereka datang kembali, mereka melolong seperti anjing dan mengelilingi kota.
7 (59-8) Sesungguhnya, mereka menyindir dengan mulutnya; cemooh ada di bibir mereka, sebab–siapakah yang mendengarnya?
8 (59-9) Tetapi Engkau, TUHAN, menertawakan mereka, Engkau mengolok-olok segala bangsa.
9 (59-10) Ya kekuatanku, aku mau berpegang pada-Mu, sebab Allah adalah kota bentengku.
10 (59-11) Allahku dengan kasih setia-Nya akan menyongsong aku; Allah akan membuat aku memandang rendah seteru-seteruku.
11 (59-12) Janganlah membunuh mereka, supaya bangsaku tidak lupa, halaulah mereka kian ke mari dengan kuasa-Mu, dan jatuhkanlah mereka, ya Tuhan, perisai kami!
12 (59-13) Karena dosa mulut mereka adalah perkataan bibirnya, biarlah mereka tertangkap dalam kecongkakannya. Oleh karena sumpah serapah dan dusta yang mereka ceritakan,
13 (59-14) habisilah mereka dalam geram, habisilah, sehingga mereka tidak ada lagi, supaya mereka sadar bahwa Allah memerintah di antara keturunan Yakub, sampai ke ujung bumi. Sela
14 (59-15) Pada waktu senja mereka datang kembali, mereka melolong seperti anjing dan mengelilingi kota.
15 (59-16) Mereka mengembara mencari makan; apabila mereka tidak kenyang, maka mereka mengaum.
16 (59-17) Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku.
17 (59-18) Ya kekuatanku, bagi-Mu aku mau bermazmur; sebab Allah adalah kota bentengku, Allahku dengan kasih setia-Nya.
Mazmur 60 : 1-14
Doa memohon kemenangan
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung kesaksian. Miktam dari Daud untuk diajarkan, (60-2) ketika ia memerangi orang Aram-Mesopotamia dan orang Aram-Zoba, dan ketika Yoab pada waktu pulang telah memukul kalah dua belas ribu orang Edom di Lembah Asin. (60-3) Ya Allah, Engkau telah membuang kami, menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami!
2 (60-4) Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah retak-retaknya, sebab bumi telah goyang.
3 (60-5) Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur yang memusingkan.
4 (60-6) Kepada mereka yang takut kepada-Mu telah Kauberikan panji-panji, tanda untuk berlindung terhadap panah. Sela
5 (60-7) Supaya terluput orang-orang yang Kaucintai, berikanlah keselamatan dengan tangan kanan-Mu dan jawablah kami!
6 (60-8) Allah telah berfirman di tempat kudus-Nya: “Aku hendak beria-ria, Aku hendak membagi-bagikan Sikhem, dan lembah Sukot hendak Kuukur.
7 (60-9) Punya-Ku Gilead dan punya-Ku Manasye, Efraim ialah pelindung kepala-Ku, Yehuda ialah tongkat kerajaan-Ku;
8 (60-10) Moab ialah tempat pembasuhan-Ku, kepada Edom Aku melemparkan kasut-Ku, karena Filistea Aku bersorak-sorai.”
9 (60-11) Siapakah yang akan membawa aku ke kota yang berkubu? Siapakah yang menuntun aku ke Edom?
10 (60-12) Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami, dan yang tidak maju, ya Allah, bersama-sama bala tentara kami?
11 (60-13) Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia.
12 (60-14) Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.
Lagu “We are the Champion” yang dinyanyikan oleh group band Queen seakan telah menjadi sebuah lagu wajib di saat merayakan sebuah kemenangan. Momen kemenangan memang sesuatu yang patut dirayakan setelah melewati masa krisis dan pertempuran.
Hal yang sama tengah dialami oleh raja Daud melalui mazmur ini. Mazmur 60 dilatarbelakangi oleh sebuah krisis yang Daud tengah hadapi di dalam sebuah peperangan melawan pasukan Aram (lihat 2Sam. 8:13; 1Taw. 18:12). Pasukan Israel tengah mengalami kekalahan dalam peperangan tersebut (ay. 3-5). Bagi Daud, kekalahan ini bukan sekadar karena kalah strategi dan jumlah pasukan saja, tapi ia merasakan Allah seakan-akan sedang meninggalkan dan melupakan mereka. Allah tampaknya tidak lagi peduli akan keadaan genting yang mereka hadapi.
Meski demikian, Daud tidak patah semangat. Ia berseru dan percaya kepada janji Allah dalam ayat 8-10. Daud yakin Allah akan bertindak menolong dan menyelamatkan dari krisis yang sedang ia hadapi. Allah tidak pernah membuang umat-Nya di tengah-tengah krisis mereka. Bukan hanya itu, Daud pun percaya bahwa bersama-sama dengan Allah, maka ia akan melakukan perbuatan-perbuatan besar dan mengalahkan musuh- musuhnya (ay. 14). Mengapa Daud dapat begitu yakin? Karena bagi Daud, kekuatan dan pertolongan sejati datang hanya dari Allah. Berharap kepada penyelamatan manusia adalah sebuah kesia-siaan (ay. 13).
Kesulitan dan krisis yang melanda hidup kita, seringkali menjadi seperti momok yang menakutkan. Kita merasa ditinggal sendirian. Allah seakan-akan menjauh dan tidak lagi peduli. Benarkah demikian? Mazmur 60 ini menolong kita untuk memahami bahwa Allah tidak meninggalkan dan Tuhan akan memberikan jaminan kemenangan bagi mereka yang percaya sepenuh hati, seperti Daud. Oleh karena itu, jangan pernah menyerah di tengah-tengah krisis yang melanda. Tetaplah berharap dan percaya hanya kepada pertolongan Tuhan!
STUDI PRIBADI: Bagaimana Daud menghadapi krisis yang tengah melanda hidupnya? Mengapa Daud menaruh percaya dan harapannya hanya kepada Allah saja? Apa yang bisa Anda pelajari dari pengalaman Daud ini?
Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan terus menaruh iman dan harapan kepada Tuhan Yesus di tengah-tengah krisis yang sedang melanda, harga-harga kebutuhan yang melonjak dan kondisi ekonomi yang belum membaik.