Tahirkanlah Dirimu

“Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan lelehan, maka najislah ia karena lelehannya itu.” (Imamat 15:2)



Bacaan hari ini: Imamat 15 Bacaan setahun: Imamat 15

Imamat 19:2 berkata, “Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.” Demikian juga, Imamat 20:7 berkata, “Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.” Allah Yahweh, Allah yang kita sembah adalah Allah yang kudus, karena itu sebagai umat-Nya, kita pun dipanggil untuk hidup kudus.

Pasal 15 ini adalah bagian Alkitab yang menyebut bagian yang sangat bersifat pribadi diri manusia. Istilah “lelehan” (ay. 2-4, dst.) yang berulang kali disebut di pasal ini, berhubungan dengan kehidupan seksual manusia. Allah menuntut kekudusan hidup seksual, termasuk perilaku seksual umat- Nya. Bagi Allah, hidup kudus umat-Nya meliputi rohani dan jasmani, yang tidak terlihat dan yang terlihat, semuanya harus kudus di hadapan Tuhan, termasuk kehidupan yang paling pribadi sekalipun.

Allah juga peduli dengan kesehatan dan kebersihan secara jasmani. Selama “lelehan” itu berada di dalam tubuh manusia, “lelehan” ini menjadi sarana reproduksi bagi manusia, sesuai perintah Tuhan untuk berkembang biak dan beranak-cucu. Pada saat “lelehan” ini sudah tidak lagi ada di tubuh manusia, “lelehan” ini hanya menajiskan dan mengakibatkan kondisi kotor pada manusia. Karena itu, pembersihan diri (ay. 5) berupa mencuci pakaian dan membasuh tubuh serta permohonan pengampunan dosa di hadapan Allah (ay. 15), yang dilakukan imam, menjadi jalan keluar bagi umat Allah yang najis karena hal ini. Umat Allah yang menjalani hal ini, mengalami pembersihan diri secara keseluruhan, jasmani dan rohani, dari umat Tuhan yang najis karena “lelehan” ini.

Melalui bagian ini, sebagai umat tebusan Kristus, harus sadar betapa kita perlu untuk menjaga kekudusan kehidupan seksual di hadapan Allah. Melalui hidup setia kepada pasangan yang sudah Allah anugerahkan dalam pernikahan, menjadi bukti bahwa kita menghormati dan mengakui Allah serta kekudusan-Nya dalam kehidupan pernikahan kita. Inilah hidup yang menyembah Allah dalam seluruh aspek kehidupan, yakni hidup yang kudus di hadapan Allah yang Mahakudus.

STUDI PRIBADI: Adakah dosa pribadi ataupun dosa seksual yang ingin diakui di hadapan Tuhan? Jika ya, mintalah pengampunan Tuhan atas dosa pribadi dan dosa seksual Anda.

Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan memiliki kehidupan yang kudus, yang meliputi kehidupan yang paling pribadi maupun hidup seksual. Tuhan menuntut kekudusan hidup anak-anak Tuhan. 

Sharing Is Caring :