Siapakah Sesamaku ?

“Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: ‘Dan siapakah sesamaku manusia?’” (Lukas 10:29)



Bacaan hari ini: Lukas 10:25-37 | Bacaan setahun: Lukas 10-11

Saat ini bila terjadi sebuah kecelakaan, banyak orang lebih memilih untuk melihat saja daripada menolong. Mereka kuatir jika menolong malah disalahkan, dituduh dan diminta untuk bertanggung jawab. Akibatnya banyak orang yang tidak peduli terhadap kemalangan orang lain. Lain cerita jika hal itu menimpa sesamanya, misalnya sesama keluarga, sesama etnis, atau sesama warga gereja, maka mereka bergegas untuk menolongnya, apapun resikonya. Pertanyaannya adalah, apakah sesama manusia hanya sebatas itu? Siapakah sesungguhnya sesama kita?

Ketika seorang ahli Taurat bertanya pada Yesus siapakah sesamanya, Yesus tidak memberikan jawaban langsung. Melalui perumpamaan Orang Samaria yang baik hati, Yesus mengajarkan betapa penting memiliki belas kasihan terhadap semua orang, apapun latar belakangnya atau identitas mereka. Dikisahkan bahwa seorang Yahudi jatuh ke tangan perampok dan ditinggalkan dalam keadaan hampir mati. Lalu, datanglah seorang imam dan disusul seorang orang Lewi. Keduanya adalah pemuka agama, lewat di sebelahnya tanpa memberikan pertolongan. Akhirnya seorang Samaria, yang dianggap oleh orang Yahudi sebagai musuh dan orang asing, datang dan menunjukkan belas kasihan, serta merawatnya. Jadi sesama manusia merujuk kepada setiap orang yang membutuhkan pertolongan dan belas kasihan, tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau latar belakang sosial. Yesus sedang menekankan pentingnya memiliki kasih dan belas kasihan terhadap semua orang, tanpa memandang perbedaan yang ada.

Kisah ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya memiliki cinta kasih dan belas kasihan terhadap sesama manusia. Kita tidak boleh memandang rendah atau mengabaikan orang lain berdasar latar belakang, suku, ras, atau agama mereka. Setiap orang pantas mendapatkan cinta kasih dan pertolongan. Kiranya dengan demikian, sebagai murid Kristus, kita dapat memperlihatkan karakter Kristus dalam hubungan kita dengan sesama manusia dan menjadi teladan bagi orang lain untuk mengikuti.

STUDI PRIBADI: Mengapa Yesus memberikan perumpamaan untuk menjawab pertanyaan ahli Taurat mengenai siapakah sesamaku manusia? Siapakah sesamamu yang perlu kamu pedulikan dan tolong?

Pokok Doa: Doakanlah agar setiap orang percaya dapat menunjukkan kasih dan kepeduliaannya kepada sesamanya sebagaimana yang Yesus ajarkan.

×

Lukas 6 : 32-33

32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.

33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.

×

Lukas 6 : 34

34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.

×

Lukas 6 : 27-28

27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;

28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.

Sharing Is Caring :