Seperti Kristus

Bacaan hari ini: Markus 9:30-41 | Bacaan setahun: Kejadian 43-45, Matius 18


“Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” (Markus 9:35)

 

Dalam ayat 33-37 para murid sedang sibuk memperkarakan siapa yang terpenting atau terutama di antara mereka. Para murid tidak sadar bahwa mereka melupakan Yesus yang sesungguhnya paling utama di tengah mereka. Mereka membandingkan diri antara satu sama lain, tidak membandingkan diri dengan Yesus. Memahami dialog yang tidak sehat di antara para murid, sesampainya di Kapernaum Yesus memberikan teguran dengan menyuruh para murid belajar dari seorang anak-anak.

Pesan utama Tuhan Yesus adalah Tuhan ingin para murid memiliki kerendahan hati. Ketika Tuhan Yesus menjadikan seorang anak menjadi perumpamaan, Tuhan tidak sedang bermaksud bahwa anak-anak itu pasti rendah hati. Sisi pembelajaran yang Yesus mau ambil adalah tentang sikap ketergantungan seorang anak. Anak-anak butuh orang tua dan mereka tahu jelas akan hal ini. Jadi seperti itulah Tuhan Yesus, mau agar para murid sadar diri bahwa apapun yang mereka lakukan datang-Nya dari Tuhan dan mereka bergantung sepenuhnya kepada kehendak Bapa, bukan mereka. Jadi, apapun yang mereka lakukan, jika tanpa Kristus, mereka bukanlah siapa-siapa dan tidak bisa apa-apa.

Selain itu, Tuhan Yesus juga menyoroti sikap para murid kepada anak-anak. Ada kejadian dalam Injil yang menunjukkan bahwa para murid tidak menganggap anak-anak sebagai anggota yang penting dalam masyarakat. Mereka bahkan menghalang-halangi anak-anak datang kepada Yesus. Tetapi, ketika mereka bersikap seperti itu, jawaban Yesus adalah, “Biarkan anak-anak itu datang kepadaku, dan jangan menghalang-halangi mereka, sebab kerajaan surga adalah milik mereka.” Jadi, Tuhan Yesus bukan hanya ingin para murid belajar memiliki kerendahan hati dalam arti bergantung penuh kepada Allah, tetapi juga agar para murid tidak salah memberi penilaian kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Para murid seharusnya seperti Kristus yang merendahkan diri dengan mengambil rupa manusia yang sederhana dan menjadi pelayan bagi orang berdosa. Maukah saudara melakukan apa yang Tuhan Yesus kehendaki?

STUDI PRIBADI : Apakah yang Tuhan Yesus harapkan dari para murid dalam bacaan Firman Tuhan hari ini ?

Berdoalah : Tuhan, ampunilah keangkuhan kami, yang sering salah menilai diri sendiri dan orang lain. Ampuni kami yang lebih senang dianggap penting daripada mengutamakan nama Tuhan yang dimuliakan, Amin.

Sharing Is Caring :