Bacaan hari ini: Amos 6 | Bacaan setahun: Amsal 3, Kidung Agung 4-5
“Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria…” (Amos 6:1)
Amos 6
Rasa tenteram yang palsu
Amsal 3
Berkat dari hikmat
Kidung Agung 4
Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan
Kidung Agung 5
Kedua mempelai saling menyapa
Berkat Tuhan sering dikaitkan dengan kekayaan dan kemakmuran. Sehingga orang yang diberkati oleh Tuhan dianggap pasti kaya dan makmur. Karena telah diberkati oleh Tuhan, berarti Tuhan berkenan kepada orang tersebut. Kekayaan bisa membuat seorang berpikir bahwa hidupnya baik-baik saja, apalagi jika disertai rasa aman dan tenteram. Ketika seorang memiliki hal-hal tersebut, dapat dikatakan dia adalah orang yang berbahagia. Padahal belum tentu ketika seorang memiliki hal-hal tersebut, Tuhan sungguh berkenan kepadanya.
Perkataan dalam Amos pasal 6 ini ditujukan kepada para petinggi, orang-orang kaya yang menikmati kesejahteraan. Ayat 1 diawali dengan perkataan bahwa orang-orang yang merasa aman dan tenteram akan mengalami celaka. Sion merupakan kota yang memiliki pertahanan yang bagus. Selain itu, Sion juga adalah kota tempat Bait Suci berada. Hal itu membuat orang-orang yang diam di dalamnya merasa aman karena terlindung baik secara jasmani maupun rohani. Gunung Samaria sekalipun tidak sama seperti Sion, namun juga merupakan salah satu pusat di mana orang melakukan penyembahan dan ritual keagamaan. Itu juga membuat orang-orang di sana merasa tenteram. Tetapi sesungguhnya Tuhan tidak berkenan atas kehidupan mereka.
Kalangan elit di Sion dan gunung Samaria menikmati hidup dalam kelimpahan dan kenyamanan. Namun mereka tidak memperhatikan orang-orang Israel lain yang hidup dalam kemiskinan dan mengalami penindasan. Sekalipun mereka tinggal di kota yang menjadi pusat kegiatan agama, bukan berarti Tuhan berkenan kepada mereka. Allah akan mendatangkan penghukuman kepada mereka karena tidak menjalankan keadilan sosial.
Iman kepada Tuhan tidak hanya ditunjukkan melalui ritual-ritual dalam ibadah. Iman kepada Tuhan juga harus ditunjukkan melalui kepedulian kepada sesama. Berkat yang Tuhan curahkan bagi kita juga dimaksudkan untuk bisa memberkati orang lain. Jangan kita terjebak dalam kemakmuran dan kenyamanan pribadi sehingga lupa untuk berbagi.
STUDI PRIBADI :
(1) Seperti apa gambaran penghukuman yang dijelaskan oleh Amos ?
(2) Bangsa apa yang menjadi alat Tuhan untuk mendatangkan penghukuman ?
Berdoalah : Tuhan tolonglah agar kami senantiasa menyadari bahwa berkat yang Kau berikan tidak dimaksudkan untuk kami nikmati sendiri, ajarlah kami untuk memiliki rasa peduli dan keinginan untuk berbagi.