Bacaan hari ini: Zakharia 11:12-13, Matius 27:6-10 | Bacaan setahun: Obaja
“Mereka menerima tiga puluh uang perak, harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel, dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku.” (Matius 27:9,10)
Zakharia 11 : 12-13
12 Lalu aku berkata kepada mereka: “Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!” Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak.
13 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Serahkanlah itu kepada penuang logam!” –nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN.
Matius 27 : 6-10
6 Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: “Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.”
7 Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.
8 Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.
9 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: “Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel,
10 dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku.”
Obaja
Nubuat tentang Edom
1 Penglihatan Obaja. Beginilah firman Tuhan ALLAH tentang Edom–suatu kabar telah kami dengar dari TUHAN, seorang utusan telah disuruh ke tengah bangsa-bangsa: “Bangunlah, marilah kita bangkit memeranginya!” —
2 Sesungguhnya, Aku membuat engkau kecil di antara bangsa-bangsa, engkau dihinakan sangat.
3 Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: “Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?”
4 Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sanapun Aku akan menurunkan engkau, –demikianlah firman TUHAN.
5 Jika malam-malam pencuri atau perampok datang kepadamu–betapa engkau dibinasakannya–bukankah mereka akan mencuri seberapa yang diperlukannya? Jika pemetik buah anggur datang kepadamu, bukankah mereka akan meninggalkan sisa-sisa pemetikannya?
6 Betapa kaum Esau digeledah, betapa harta bendanya yang tersembunyi dicari-cari!
7 Sampai ke tapal batas engkau diusir oleh semua teman sekutumu; engkau diperdayakan, dikalahkan oleh sahabat-sahabatmu. Siapa yang makan sehidangan dengan engkau memasang jerat terhadap engkau. –Tidak ada pengertian padanya.
8 Bukankah pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan melenyapkan orang-orang bijaksana dari Edom, dan pengertian dari pegunungan Esau?
9 Juga para pahlawanmu, hai Teman, akan tertegun, supaya semua orang di pegunungan Esau lenyap terbunuh.
10 Karena kekerasan terhadap saudaramu Yakub, maka cela akan meliputi engkau, dan engkau akan dilenyapkan untuk selama-lamanya.
11 Pada waktu engkau berdiri di kejauhan, sedang orang-orang luar mengangkut kekayaan Yerusalem dan orang-orang asing memasuki pintu gerbangnya dan membuang undi atasnya, engkaupun seperti salah seorang dari mereka itu.
12 Janganlah memandang rendah saudaramu, pada hari kemalangannya, dan janganlah bersukacita atas keturunan Yehuda pada hari kebinasaannya; dan janganlah membual pada hari kesusahannya.
13 Janganlah masuk ke pintu gerbang umat-Ku pada hari sialnya, bahkan janganlah memandang ringan malapetaka yang menimpanya pada hari sialnya; dan janganlah merenggut kekayaannya pada hari sialnya.
14 Janganlah berdiri di persimpangan untuk melenyapkan orang-orangnya yang luput, dan janganlah serahkan orang-orangnya yang terlepas pada hari kesusahan.
15 Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa. Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu, perbuatanmu akan kembali menimpa kepalamu sendiri.
16 Sesungguhnya, seperti kamu telah minum di atas gunung-Ku yang kudus, segala bangsapun akan minum dengan tidak henti-hentinya; bahkan, mereka akan minum dengan lahap, dan mereka akan menjadi seakan-akan mereka tidak pernah ada.
Keluputan hanya di Sion
17 Tetapi di gunung Sion akan ada orang-orang yang terluput, dan gunung itu akan menjadi tempat kudus; dan kaum keturunan Yakub akan memiliki pula tanah miliknya.
18 Kaum keturunan Yakub akan menjadi api dan kaum keturunan Yusuf menjadi nyala api, dan kaum keturunan Esau menjadi tunggul gandum: mereka akan membakar dan memakan habis sekaliannya, dan dari kaum keturunan Esau tidak ada seorangpun yang terlepas, sebab Tuhanlah yang berfirman demikian.
19 Maka orang-orang Tanah Negeb akan memiliki pegunungan Esau, dan orang-orang Daerah Bukit akan memiliki tanah orang Filistin. Mereka akan memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria, dan suku Benyamin akan memiliki daerah Gilead.
20 Orang-orang Israel yang diangkut ke dalam pembuangan akan memiliki tanah orang Kanaan sampai ke Zarfat; dan orang-orang Yerusalem yang diangkut ke dalam pembuangan, yang ada di Sefarad, akan memiliki kota-kota di Tanah Negeb.
21 Penyelamat-penyelamat akan naik ke atas gunung Sion untuk menghukumkan pegunungan Esau; maka Tuhanlah yang akan empunya kerajaan itu.
Disadari atau tidak, kita selalu memberikan sebuah penilaian kepada orang lain. Entah berdasarkan rupa, kepandaian, atau bahkan apa yang telah orang lain tersebut perbuat terhadap kita. Sering kali kita memandang sebelah mata kepada orang-orang yang dianggap jauh lebih rendah daripada kita. Dosa menghalangi kita untuk dapat melihat dengan kacamata kasih anugerah Tuhan bagi umat manusia. Sejujurnya bagi kita yang berdosa ini, sulit untuk dapat menghargai sesama manusia sebagai ciptaan yang sama berharganya, sebagai ciptaan dan gambar rupa Tuhan yang Mahamulia.
Demikian pula penilaian yang dilemparkan oleh para pemimpin agama Yahudi yang telah bersiasat untuk membunuh Tuhan Yesus. Seperti yang telah dinubuatkan oleh Nabi Zakharia, mereka menghargai Yesus sebesar tiga puluh keping uang perak, seharga seorang budak pada masa itu. Sejumlah uang tersebut diberikan kepada Yudas yang hatinya digelapkan, seorang murid yang mengkhianati dan menyerahkan Gurunya kepada mereka yang membenci-Nya. Pengkhianatan ini disesali oleh Yudas, dan berakhir dengan kematiannya. Tiga puluh uang perak pun menjadi tidak berharga – ditolak oleh para pengurus bait Allah – ditukarkan dengan tanah untuk makam orang asing.
Hari ini, di dalam terang Roh Kudus, kita belajar dari kisah tragis tiga puluh keping uang perak. Harga sebuah pengkhianatan yang dilakukan oleh Yudas Iskariot, murid Tuhan sendiri. Kita belajar bahwa kegelapan dosa dapat menggelapkan hati kita dan membuat kita masuk ke dalam jalan sesat dimana tidak ada kesempatan lagi untuk berbalik dan bertobat. Kegelapan yang sama juga yang telah menyelubungi para ahli agama Yahudi yang bersiasat untuk membunuh Tuhan Yesus Kristus! Dengan pertolongan Roh Kudus, mari kita dengan tekun menjaga dan merawat hati kita, agar kegelapan tidak menyelubunginya. Dalam terang tuntunan-Nya, kita berjalan dan melangkah maju!
STUDI PRIBADI: Adakah hal yang tidak berkenan pada Tuhan, yang sembunyikan dalam hidup kita dan berpotensi untuk menggelapkan hatimu saat ini?
Pokok Doa: Marilah kita berdoa mengakui dengan jujur dan spesifik dosa dan kelemahan kita, dan membiarkan terang Roh Kudus menyegarkan dan membarui komitmen kita.