Sang Mesias Yang Dikhianati

Bacaan hari ini: Zakharia 11:12-13, Matius 27:6-10 | Bacaan setahun: Obaja



“Mereka menerima tiga puluh uang perak, harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel, dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku.” (Matius 27:9,10)

Disadari atau tidak, kita selalu memberikan sebuah penilaian kepada orang lain. Entah berdasarkan rupa, kepandaian, atau bahkan apa yang telah orang lain tersebut perbuat terhadap kita. Sering kali kita memandang sebelah mata kepada orang-orang yang dianggap jauh lebih rendah daripada kita. Dosa menghalangi kita untuk dapat melihat dengan kacamata kasih anugerah Tuhan bagi umat manusia. Sejujurnya bagi kita yang berdosa ini, sulit untuk dapat menghargai sesama manusia sebagai ciptaan yang sama berharganya, sebagai ciptaan dan gambar rupa Tuhan yang Mahamulia.

Demikian pula penilaian yang dilemparkan oleh para pemimpin agama Yahudi yang telah bersiasat untuk membunuh Tuhan Yesus. Seperti yang telah dinubuatkan oleh Nabi Zakharia, mereka menghargai Yesus sebesar tiga puluh keping uang perak, seharga seorang budak pada masa itu. Sejumlah uang tersebut diberikan kepada Yudas yang hatinya digelapkan, seorang murid yang mengkhianati dan menyerahkan Gurunya kepada mereka yang membenci-Nya. Pengkhianatan ini disesali oleh Yudas, dan berakhir dengan kematiannya. Tiga puluh uang perak pun menjadi tidak berharga – ditolak oleh para pengurus bait Allah – ditukarkan dengan tanah untuk makam orang asing.

Hari ini, di dalam terang Roh Kudus, kita belajar dari kisah tragis tiga puluh keping uang perak. Harga sebuah pengkhianatan yang dilakukan oleh Yudas Iskariot, murid Tuhan sendiri. Kita belajar bahwa kegelapan dosa dapat menggelapkan hati kita dan membuat kita masuk ke dalam jalan sesat dimana tidak ada kesempatan lagi untuk berbalik dan bertobat. Kegelapan yang sama juga yang telah menyelubungi para ahli agama Yahudi yang bersiasat untuk membunuh Tuhan Yesus Kristus! Dengan pertolongan Roh Kudus, mari kita dengan tekun menjaga dan merawat hati kita, agar kegelapan tidak menyelubunginya. Dalam terang tuntunan-Nya, kita berjalan dan melangkah maju!

STUDI PRIBADI: Adakah hal yang tidak berkenan pada Tuhan, yang sembunyikan dalam hidup kita dan berpotensi untuk menggelapkan hatimu saat ini?

Pokok Doa: Marilah kita berdoa mengakui dengan jujur dan spesifik dosa dan kelemahan kita, dan membiarkan terang Roh Kudus menyegarkan dan membarui komitmen kita. 

Sharing Is Caring :