Bacaan hari ini: Amsal 19, Bacaan setahun: Imamat 17-18, Lukas 1
“Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN.” (Amsal 19:3)
Amsal 19
Kumpulan amsal-amsal Salomo
Imamat 17
Tempat menyembelih dan mempersembahkan korban
Imamat 18
Kudusnya perkawinan
Lukas 1
Pendahuluan
Melihat fenomena-fenomena ironis yang sering kita lihat di sekitar kita hari ini, banyak orang yang mengatakan bahwa, “yang paling berbahaya dalam dunia ini bukanlah sekumpulan orang pintar, tetapi sekumpulan orang bodoh yang bersatu dan menganggap mereka berhikmat.” Bagaimana tidak, betapa banyak orang yang terkenal sebagai “kaum sumbu pendek” yaitu mereka begitu mudah terprovokasi dengan isu yang tidak jelas kebenarannya. Mereka dengan mudahnya tersulut amarah dengan melakukan tindakan-tindakan anarki. Mereka dengan keji meneror, menganiaya bahkan membunuh orang lain. Ironisnya, banyak di antara mereka yang punya pendidikan yang tinggi, mereka juga dibesarkan dalam lingkungan yang maju dan mengenal hukum.
Program revolusi mental yang digalakkan pemerintah sangat relevan dengan situasi ini. Mentalitas yang demikian perlu diubah. Kita bukanlah manusia barbar yang tidak mengenal aturan, kita harus memiliki wawasan moral yang lebih maju. Inilah salah satu inti pemikiran Amsal 19 ini; Tuhan ingin kita menghidupi hikmat yang telah Dia karuniakan bagi kita agar jalan hidup kita tidak tersesat. Hikmat itu harus nyata dalam seluruh kehidupan kita agar apapun yang kita lakukan, berkenan kepada Tuhan dan juga memperoleh hasil maksimal. Kita harus belajar memahami kehidupan, belajar dari kesalahan dan terus memperbaiki diri.
Satu hal penting dari semua ini adalah bagaimana kita dapat mangaktualisasikan hikmat kita dalam praktek kehidupan yang praktis. Dalam ayat 27 dicatat, “hai anakku, jangan lagi mendengar didikan kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan”, ini artinya, percuma kita belajar kebenaran jika tidak pernah kita lakukan dengan maksimal. Pengetahuan tanpa diikuti tindakan tidak akan memberi dampak apa-apa dalam kehidupan. Jadi sangat penting kita menjadikan pengetahuan sebagai gaya hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
STUDI PRIBADI:
Setelah Anda membaca keseluruhan Amsal ini, coba tuliskan pengalaman Anda terkait dengan revolusi mental?
Pokok Doa: Doakan agar semangat revolusi mental yang digalakkan oleh pemerintah menjadi semangat kita bersama dan bagi kita anak-anak Tuhan, biarlah revolusi mental itu lahir dari pengetahuan kita akan kebenaran.