Bacaan hari ini: Kejadian 50:15-21 | Bacaan tahunan: Kejadian 49-50
“Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?” (Kejadian 50:19)
Kejadian 50 : 15-21
Yusuf menghiburkan hati saudara-saudaranya
15 Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: “Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya.”
16 Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: “Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan:
17 Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu.” Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.
18 Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: “Kami datang untuk menjadi budakmu.”
19 Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?
20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
21 Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.
Kejadian 49
Perkataan Yakub yang penghabisan kepada anak-anaknya
1 Kemudian Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata: “Datanglah berkumpul, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu alami di kemudian hari.
2 Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu.
3 Ruben, engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan.
4 Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku!
5 Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan.
6 Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka, janganlah kiranya rohku bersatu dengan perkumpulan mereka, sebab dalam kemarahannya mereka telah membunuh orang dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting lembu.
7 Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel.
8 Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu.
9 Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
12 Matanya akan merah karena anggur dan giginya akan putih karena susu.
13 Zebulon akan diam di tepi pantai laut, ia akan menjadi pangkalan kapal, dan batasnya akan bersisi dengan Sidon.
14 Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya,
15 ketika dilihatnya, bahwa perhentian itu baik dan negeri itu permai, maka disendengkannyalah bahunya untuk memikul, lalu menjadi budak rodi.
16 Adapun Dan, ia akan mengadili bangsanya sebagai salah satu suku Israel.
17 Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludak di denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.
18 Aku menanti-nantikan keselamatan yang dari pada-Mu, ya TUHAN.
19 Gad, ia akan diserang oleh gerombolan, tetapi ia akan menyerang tumit mereka.
20 Asyer, makanannya akan limpah mewah dan ia akan memberikan santapan raja-raja.
21 Naftali adalah seperti rusa betina yang terlepas; ia akan melahirkan anak-anak indah.
22 Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
23 Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,
24 namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,
25 oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah Yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah, dengan berkat buah dada dan kandungan.
26 Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu, yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad; semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya.
27 Benyamin adalah seperti serigala yang menerkam; pada waktu pagi ia memakan mangsanya dan pada waktu petang ia membagi-bagi rampasannya.”
28 Itulah semuanya suku Israel, dua belas jumlahnya; dan itulah yang dikatakan ayahnya kepada mereka, ketika ia memberkati mereka; tiap-tiap orang diberkatinya dengan berkat yang diuntukkan kepada mereka masing-masing.
Yakub meninggal dan dikuburkan
29 Kemudian berpesanlah Yakub kepada mereka: “Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua yang di ladang Efron, orang Het itu,
30 dalam gua yang di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik.
31 Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, isterinya; di situlah dikuburkan Ishak beserta Ribka, isterinya,
32 dan di situlah juga kukuburkan Lea; ladang dengan gua yang ada di sana telah dibeli dari orang Het.”
33 Setelah Yakub selesai berpesan kepada anak-anaknya, ditariknyalah kakinya ke atas tempat berbaring dan meninggallah ia, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.
Kejadian 50
1 Lalu Yusuf merebahkan dirinya mendekap muka ayahnya serta menangisi dan mencium dia.
2 Dan Yusuf memerintahkan kepada tabib-tabib, yaitu hamba-hambanya, untuk merempah-rempahi mayat ayahnya; maka tabib-tabib itu merempah-rempahi mayat Israel.
3 Hal itu memerlukan empat puluh hari lamanya, sebab demikianlah lamanya waktu yang diperlukan untuk merempah-rempahi, dan orang Mesir menangisi dia tujuh puluh hari lamanya.
4 Setelah lewat hari-hari penangisan itu, berkatalah Yusuf kepada seisi istana Firaun: “Jika kiranya aku mendapat kasihmu, katakanlah kepada Firaun,
5 bahwa ayahku telah menyuruh aku bersumpah, katanya: Tidak lama lagi aku akan mati; dalam kuburku yang telah kugali di tanah Kanaan, di situlah kaukuburkan aku. Oleh sebab itu, izinkanlah aku pergi ke sana, supaya aku menguburkan ayahku; kemudian aku akan kembali.”
6 Lalu berkatalah Firaun: “Pergilah ke sana dan kuburkanlah ayahmu itu, seperti yang telah disuruhnya engkau bersumpah.”
7 Lalu berjalanlah Yusuf ke sana untuk menguburkan ayahnya, dan bersama-sama dengan dia berjalanlah semua pegawai Firaun, para tua-tua dari istananya, dan semua tua-tua dari tanah Mesir,
8 serta seisi rumah Yusuf juga, saudara-saudaranya dan seisi rumah ayahnya; hanya anak-anaknya serta kambing domba dan lembu sapinya ditinggalkan mereka di tanah Gosyen.
9 Baik kereta maupun orang-orang berkuda turut pergi ke sana bersama-sama dengan dia, sehingga iring-iringan itu sangat besar.
10 Setelah mereka sampai ke Goren-Haatad, yang di seberang sungai Yordan, maka mereka mengadakan di situ ratapan yang sangat sedih dan riuh; dan Yusuf mengadakan perkabungan tujuh hari lamanya karena ayahnya itu.
11 Ketika penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan, melihat perkabungan di Goren-Haatad itu, berkatalah mereka: “Inilah perkabungan orang Mesir yang amat riuh.” Itulah sebabnya tempat itu dinamai Abel-Mizraim, yang letaknya di seberang Yordan.
12 Anak-anak Yakub melakukan kepadanya, seperti yang dipesankannya kepada mereka.
13 Anak-anaknya mengangkut dia ke tanah Kanaan, dan mereka menguburkan dia dalam gua di ladang Makhpela yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik, yaitu ladang yang di sebelah timur Mamre.
14 Setelah ayahnya dikuburkan, pulanglah Yusuf ke Mesir, dia dan saudara-saudaranya dan semua orang yang turut pergi ke sana bersama-sama dengan dia untuk menguburkan ayahnya itu.
Yusuf menghiburkan hati saudara-saudaranya
15 Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: “Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya.”
16 Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: “Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan:
17 Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu.” Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.
18 Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: “Kami datang untuk menjadi budakmu.”
19 Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?
20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
21 Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.
Yusuf meninggal
22 Adapun Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya; dan Yusuf hidup seratus sepuluh tahun.
23 Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf.
24 Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: “Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.”
25 Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: “Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.”
26 Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.
Abraham Lincoln berkata, “Untuk menguji karakter sejati seseorang, berilah dia kekuasaan.” Memang sebagian besar manusia tidak bisa lulus ujian, apabila kepadanya diberi kuasa dan kedudukan. Tidak heran, manusia cenderung menghalalkan segala cara untuk mengejar dan mempertahankan kekuasaan. Bagaimanakah kita sebagai umat Tuhan?
Kisah Yusuf tidaklah asing; Yusuf dijual menjadi budak oleh saudara-saudaranya, kemudian difitnah oleh istri Potifar dan masuk penjara. Semua penderitaan ini dialami Yusuf sebelum menjadi perdana menteri di Mesir. Inilah rencana Tuhan yang sempurna bagi Yusuf. Tuhan ingin membentuk Yusuf menjadi pemimpin di masa depan, penyelamat bagi Mesir dan juga keluarganya. Jika ia tetap tinggal di rumah ayahnya dan dimanja ayahnya, Yusuf tidak mungkin menjadi seorang pemimpin yang baik di masa depan.
Tuhan memiliki rencana yang indah untuk Yusuf, sehingga menjadi seorang perdana menteri di Mesir. Ia juga bisa mengartikan mimpi dengan pertolongan Tuhan dan pandai mengatur negara Mesir sehingga berhasil melewati masa kelaparan. Namun, yang paling ajaib adalah cara Tuhan bekerja. Awalnya tampak buruk bagi Yusuf karena dibiarkan oleh Allah, tetapi Allah tidak melupakannya. Melalui sebuah mimpi dari Firaun, Allah membuat perubahan. Allah tidak membuat Yusuf membelah laut, tidak membuat Yusuf masuk ke gua singa atau dapur api. Yusuf menjalani hidup dengan begitu banyak masalah, tetapi Allah memimpinnya.
Selain menjadi pemimpin yang sangat baik, Yusuf tetap rendah hati walau sudah berkuasa. Ia mau mengampuni saudara-saudaranya, walau mereka dulu berbuat jahat kepadanya. Meski ketika Yakub, ayah mereka, telah mati, saudara-saudaranya tetap takut kepada Yusuf. Sehingga ia menghibur mereka dan berkata, “Jangan takut, sebab aku ini bukan Allah.” Allahlah yang melakukan semua kebaikan ini, sehingga tidak mungkin Yusuf melakukan yang jahat kepada mereka. Seharusnya kita sebagai orang percaya juga memiliki prinsip hidup demikian, yaitu tetap rendah hati ketika berkuasa, dan rela mengampuni mereka yang bersalah kepada kita.
STUDI PRIBADI: Sadarkah bahwa Allah punya rencana indah bagi setiap kita? Bagaimana reaksi Anda terhadap hal-hal buruk yang orang lain lakukan, misal fitnah, dibenci, dihina?
Pokok Doa: Berdoalah agar kita dimampukan tetap percaya kepada Tuhan dan berpegang kepada kebenaran sewaktu kita mengalami kesukaran dan penderitaan, karena Tuhan punya rencana yang indah bagi kita.