Realita Yang Sempurna

Bacaan hari ini: Ibrani 10:11-18 | Bacaan setahun: Keluaran 34-35, Markus 7


“Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.” (Ibrani 10:18, ITB)

 

Setiap manusia pasti pernah berbuat dosa. Menurut standar Alkitab, dosa itu bukan dari perbuatan kita saja, tetapi bisa dari motivasi yang tidak jujur, hati dan pikiran yang jahat, itu sudah merupakan dosa. Dengan demikian, dengan cara apa manusia bisa menyelesaikan dosa-dosanya? Apakah dengan korban? Syukur kepada Allah, karena Allah tahu kelemahan kita, sehingga Allah Bapa mengaruniakan yang paling berharga di Surga, Anak-Nya Tunggal, Yesus Kristus kepada kita, agar kita diampuni dosanya, tidak perlu lagi harus terus-menerus mempersembahkan korban untuk penebusan dosa kita sendiri.

Apa yang telah Yesus Kristus lakukan bukanlah sebuah tindakan mendadak dari Allah, atau emosional sesaat karena melihat penderitaan manusia, namun peristiwa tersebut merupakan penggenapan dari janji dan rencana Allah yang mulia dalam PL. Oleh sebab itu, kita bisa mengatakan bahwa Allah mengasihi kita dengan sempurna, karena sudah direncanakan sejak lama dan digenapi sesuai dengan waktu dan kehendak-Nya yang terbaik. Tidak berhenti sampai “tugas Allah dalam Yesus Kristus” sudah selesai, tetapi lebih daripada itu, pengorbanan Yesus dalam penebusan dosa manusia memiliki arti, kita yang sebelumnya diperbudak dosa, sejak kita diampuni, bukan hanya dosa yang sebelumnya, tapi juga sesudahnya, diampuni, bila kita mau mengakui di hadapan Allah. Dan, pengampunan Yesus Kristus mengangkat kita tidak lagi berada di bawah Hukum Taurat, yang dituntut terus oleh Taurat. Kita bukan di bawah Hukum Taurat lagi, kita sudah merdeka di bawah Hukum Kasih Yesus Kristus, kita menjadi anak- anak Allah, dan dosa-dosa kita “yang kemudian pun” akan diampuni-Nya.

Belajar dari perenungan ini bahwa realita yang sempurna, karena tidak ada apa pun di dunia ini, yang sanggup memberikan kepada kita sekalian, anugerah yang sebesar dan senyata itu, hanya Allah di dalam Yesus Kristus yang telah mengerjakan jauh melampaui hati dan pikiran kita.

STUDI PRIBADI :
(1) Dalam pergumulan dengan dosa yang terus-menerus “menghantui” Anda, apakah relasi Anda dengan Tuhan Yesus memberikan damai sejahtera melampaui pergumulan Anda? Coba ceritakan!
(2) Jika Anda mengalami kebebasan, kemerdekaan dalam Yesus Kristus, apa yang menjadi tanggapan Anda kepada Tuhan?

Pokok Doa: Berdoalah bagi segenap jemaat Tuhan agar mereka yang telah menerima keselamatan dari Tuhan Yesus dapat hidup di dalam keselamatan yang dianugerahkan-Nya kepada mereka.   

Sharing Is Caring :