Pukulan Pamungkas

“Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian.” (Keluaran 12:30)



Pembahasan: Keluaran 12:29-42 | Ayat Bacaan: Keluaran 12-13

Pada Perang Dunia II, Jepang tetap bertahan meski perang sudah menguras banyak sumber daya dan menelan korban jiwa yang besar. Rentetan pertempuran di Pasifik tidak cukup untuk memaksa mereka menyerah. Barulah pada tahun 1945, dua bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, mengakhiri perang secara tragis. Bom atom ini menjadi pukulan pamungkas yang tidak hanya mengakhiri Perang Dunia II, tetapi juga meninggalkan pelajaran yang mendalam tentang kehancuran yang tak terelakkan jika manusia terus bersikeras melawan.

Keluaran 12:29-42 mencatat puncak pembebasan Israel melalui tulah kesepuluh, yaitu kematian anak sulung. Tengah malam, Tuhan Allah sendiri menghukum bangsa Mesir, membunuh setiap anak sulung, dari anak sulung Firaun hingga anak sulung budak, bahkan ternak. Ayat 30 menggambarkan dampaknya: “tidak ada rumah yang tidak kematian”, dan seruan ratap yang menggema hebat di seluruh Mesir. Tulah ini menjadi pukulan pamungkas yang memaksa Firaun tunduk pada kehendak Allah, memerintahkan Israel segera pergi. Namun di saat yang sama, kasih dan perlindungan Allah nyata bagi umat-Nya. Ia memerintahkan mereka menyembelih anak domba Paskah dan mengoleskan darahnya di ambang pintu rumah. Darah itu menjadi tanda, sehingga Tuhan akan “melewati” (* – ַסחפָּpasakh*) rumah-rumah mereka dan melindungi mereka dari penghukuman maut. Allah menunjukkan kesabaran sekaligus ketegasan dalam keadilan-Nya. Setelah sembilan tulah sebelumnya gagal melunakkan hati Firaun, tulah kesepuluh menjadi manifestasi kedaulatan Allah dan bukti kesetiaan-Nya pada janji pembebasan umat-Nya. Melalui tulah ini, Israel diselamatkan dan memulai perjalanan menuju Tanah Perjanjian, sekaligus memberi gambaran kekal karya pengorbanan Kristus, Anak Domba Allah yang menyelamatkan umat manusia dari dosa dan maut.

Bacaan hari ini mengingatkan kita akan Tuhan Allah yang sabar tetapi tidak dapat ditentang. Ketika manusia terus mengeraskan hati, Allah akan bertindak untuk menyatakan keadilan dan kemuliaan-Nya. Marilah kita peka terhadap setiap peringatan dari Tuhan dan segera bertobat, dibasuh bersih oleh darah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.

STUDI PRIBADI: Adakah area dalam hidup di mana Anda masih mengeraskan hati terhadap kehendak Tuhan, dan bagaimana Anda dapat lebih peka terhadap peringatan-Nya serta hidup dalam ketaatan kepada-Nya?

Pokok Doa: Berdoa agar orang percaya peka akan suara Tuhan dan bertindak dalam ketaatan sebelum hukuman datang. Bagi yang masih keras hati, Tuhan boleh melunakkan hatinya dan membawa mereka kepada pertobatan sejati.

×

Keluaran 12 : 29-42

Tulah kesepuluh: Anak sulung mati Orang Israel keluar dari Mesir

29 Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.

30 Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian.

31 Lalu pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah kepada TUHAN, seperti katamu itu.

32 Bawalah juga kambing dombamu dan lembu sapimu, seperti katamu itu, tetapi pergilah! Dan pohonkanlah juga berkat bagiku."

33 Orang Mesir juga mendesak dengan keras kepada bangsa itu, menyuruh bangsa itu pergi dengan segera dari negeri itu, sebab kata mereka: "Nanti kami mati semuanya."

34 Lalu bangsa itu mengangkat adonannya, sebelum diragi, dengan tempat adonan mereka terbungkus dalam kainnya di atas bahunya.

35 Orang Israel melakukan juga seperti kata Musa; mereka meminta dari orang Mesir barang-barang emas dan perak serta kain-kain.

36 Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu.

37 Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak.

38 Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.

39 Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya.

40 Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.

41 Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.

42 Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.

×

Keluaran 10 : 23

23 Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.

×

1 Yohanes 1 : 5

5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

×

Yohanes 8 : 12

12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

×

Keluaran 7 : 22

22 Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN.

×

Keluaran 6 : 12

13 (6-12) Demikianlah TUHAN telah berfirman kepada Musa dan Harun, serta mengutus mereka kepada orang Israel dan kepada Firaun, raja Mesir, dengan membawa perintah supaya orang Israel dibawa keluar dari Mesir.

×

Matius 28 : 19-20a

19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.

×

Matius 28 : 20b

20b Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

×

Kisah Para Rasul 14 : 19

19 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati.

×

Kisah Para Rasul 14 : 20

20 Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.

×

Kisah Para Rasul 14 : 21

21 Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.

×

Wahyu 14 : 13

13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

×

Wahyu 16 : 15

15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

×

Wahyu 19 : 9

9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

×

Wahyu 22 : 7, 14

7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.

×

Roma 11 : 36

36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

×

1 Korintus 15 : 10

10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Sharing Is Caring :