Penghukuman Terakhir

Bacaan hari ini: Wahyu 19:17-21 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 17-18, Efesus 5


“Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.” (Wahyu 19:21)

 

Kerajaan Romawi dibawah pimpinan Kaisar Domitianus saat itu, yang menganiaya jemaat Tuhan, terlihat begitu berkuasa dan seakan menang atas jemaat Tuhan. Kepada jemaat Tuhan yang teraniaya pada saat itu, Allah menjanjikan kemenangan. Bagian ini menggambarkan akan adanya sebuah perjamuan besar (ay. 15), perjamuan kehancuran atas Setan dan para pengikutnya.

Perlawanan besar-besaran dilakukan oleh Iblis dan para pengikutnya itu digambarkan dengan binatang itu dan raja-raja serta pasukannya (ay. 19), melawan Kristus dengan pasukan-Nya, yang digambarkan dengan Penunggang Kuda Putih. Peperangan itu berakhir dengan tertangkapnya binatang itu bersama dengan nabi palsunya. Bersama dengan binatang itu, terdapat seorang nabi palsu. Nabi palsu itu telah menjadi pengikut binatang itu, dengan cara menyesatkan orang-orang yang menerima tanda dari binatang itu (13:18) dan menyembah patung binatang itu (13:14). Sebagai hukuman terakhir, binatang itu dan nabi palsunya dilemparkan ke dalam api neraka (ay. 20). Semua pengikut dari binatang itupun dibinasakan oleh Penunggang Kuda. Iblis beserta dengan seluruh pengikutnya dikalahkan dan dilemparkan ke dalam penghukuman kekal.

Kemenangan Kristus atas Iblis telah menjadi sebuah pengharapan sekaligus penguatan bagi umat Tuhan yang teraniaya saat itu. Penindasan atas jemaat Tuhan mungkin tidak akan berakhir di dunia ini, namun akan berakhir di dalam kekekalan. Bahkan Iblis dan pengikut-pengikutnya akan mengalami siksaan dan penghukuman kekal.

Jemaat Tuhan hari ini juga dapat mengalami berbagai kesulitan dan penganiayaan yang disebabkan karena iman pada Kristus. Penganiayaan fisik ataupun tantangan hidup kudus dan benar di tengah keberdosaan sekitar. Di balik semua itu, Tuhan tetap memegang kendali. Dia yang akan menguatkan umat-Nya untuk tetap setia dan hidup benar di hadapan-Nya. Tetaplah percaya, berimanlah kepada-Nya, sehingga kita akan senantiasa beroleh kemenangan bersama dengan Kristus.

STUDI PRIBADI: Apa arti “perjamuan yang besar” di sini? Bagaimanakah kebenaran bahwa Kristus yang telah menang atas segalanya, menguatkan kita menghadapi kesulitan hidup?

Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan memiliki iman dan pengharapan yang tertuju hanya kepada Tuhan ditengah kesulitan dan penderitaan hidup yang dialaminya.

Sharing Is Caring :