Bacaan hari ini: 2 Korintus 1:1-11 | Bacaan setahun: Mazmur 148-150, Amsal 1
“Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu…” (2 Korintus 1:6)
2 Korintus 1:1-11
Salam
1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya.
2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Ucapan syukur
3 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,
4 yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.
5 Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.
6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.
7 Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.
8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.
9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.
10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,
11 karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.
Mazmur 148
Langit dan bumi, pujilah TUHAN!
1 Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
2 Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
3 Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!
4 Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!
5 Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
6 Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
7 Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;
8 hai api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai yang melakukan firman-Nya;
9 hai gunung-gunung dan segala bukit, pohon buah-buahan dan segala pohon aras:
10 hai binatang-binatang liar dan segala hewan, binatang melata dan burung-burung yang bersayap;
11 hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;
12 hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
13 Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
14 Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya. Haleluya!
Mazmur 149
Nyanyian kemenangan bagi orang Israel
1 Haleluya! Nyanyikanlah bagi TUHAN nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh.
2 Biarlah Israel bersukacita atas Yang menjadikannya, biarlah bani Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
3 Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi!
4 Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
5 Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur mereka!
6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
7 untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa, penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa,
8 untuk membelenggu raja-raja mereka dengan rantai, dan orang-orang mereka yang mulia dengan tali-tali besi,
9 untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis. Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya. Haleluya!
Mazmur 150
Haleluya
1 Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
2 Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
3 Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
4 Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
5 Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
6 Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
Amsal 1
Tujuan Amsal ini
1 Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel,
2 untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,
3 untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,
4 untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda–
5 baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan–
6 untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.
7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Nasihat dan peringatan
8 Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
9 sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.
10 Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut;
11 jikalau mereka berkata: “Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena;
12 biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati, bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur;
13 kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan;
14 buanglah undimu ke tengah-tengah kami, satu pundi-pundi bagi kita sekalian.”
15 Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka,
16 karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah.
17 Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang bersayap,
18 padahal mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri.
19 Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.
Nasihat hikmat
20 Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,
21 di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.
22 “Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?
23 Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
24 Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,
25 bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,
26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.
28 Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.
29 Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN,
30 tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku,
31 maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka.
32 Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.
33 Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka.”
Penderitaan yang dialami oleh Paulus dan rekan-rekannya dalam perjalanan pemberitaan Injil begitu berat, sehingga mereka pernah mengalami putus asa. Namun demikian, dalam perikop ini 3 hal yang menjadi kekuatan bagi Paulus dan rekan-rekan, dalam menghadapi penderitaan: (1) Penghiburan dari Allah Bapa yang selalu menyertai (ay. 3). Tidak ada hal yang dapat menguatkan dan menghibur penderitaan, selain kita menyadari ada orang yang selalu dekat dan bersama-sama dengan kita. Kehadiran Allah dalam pelayanan menjadi penghiburan dan kekuatan utama dalam menghadapi penderitaan yang Paulus dan rekan-rekan alami. Kehadiran Allah ini juga yang selalu menjadi pengharapan bagi Paulus dalam penderitaannya (ay. 10). Mereka tidaklah berharap pada diri sendiri (ay. 9), melainkan berharap hanya kepada Tuhan; (2) Penderitaan dapat menjadi penghiburan bagi sesama saudara seiman (ay. 6). Sekalipun menghadapi penderitaan, Paulus tetap teguh dalam iman kepada Tuhan. Bersama dengan rekan-rekan lainnya, mereka tidak menyerah dan tetap berjuang dan maju dalam pemberitaan Injil. Teladan inilah yang menjadi penghiburan dan kekuatan bagi jemaat Korintus, bahwa dalam penderitaan mereka, mereka dapat terus berjuang sambil beriman kepada Tuhan; (3) Kesehatian Paulus dengan jemaat Korintus menjadi kekuatan dalam penderitaannya (ay. 11). Di tengah penderitaan, Paulus dan rekan-rekannya tahu dan menyadari bahwa ada jemaat Korintus yang dengan setia mendoakan, mendukung bahkan sehati dengan mereka. Ketika mereka menderita, saudara seiman di Korintus pun merasakan kesedihan dan menderita; saat sukacita, mereka pun bersama mengucap syukur.
Dalam menghadapi penderitaan, mari kita ingat kehadiran Tuhan yang selalu menyertai dan menjadi pengharapan kita. Dalam penderitaan, ingat bahwa ketika kita bertekun dalam iman kepada Tuhan, itu dapat menjadi teladan bagi sesama orang percaya. Di tengah penderitaan, yakinlah ada saudara seiman yang dengan setia mendoakan dan mendukung kita.
STUDI PRIBADI :
(1) Apa makna penderitaan dalam hidup Anda?
(2) Renungkan bagaimana kehadiran Tuhan yang setia menyertai dan meneguhkan Anda dalam penderitaan.
Pokok Doa : Berdoalah agar Tuhan menguatkan setiap kita, umat-Nya dalam menghadapi penderitaan hidup, terutama segala kesulitan di masa pandemi Covid-19 ini.