Pemilihan Matias

“Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.” (KPR 1:26)



Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 1:15-25 | Bacaan setahun: Kisah Para Rasul 1

Dalam hidup, manusia selalu mengambil pilihan, dan selalu berusaha untuk memilih yang terbaik baginya, keluarganya, atau organisasi miliknya. Sebagai orang percaya, kita pun juga harus mengambil pilihan. Tentunya bukan dengan cara yang sembarangan, tetapi ada prinsip firman Tuhan yang harus kita ikuti!

Dalam kisah pemilihan Matias ini, kita bisa melihat tiga prinsip firman Tuhan yang mendasarkan pemilihannya. Pertama, mereka memiliki prinsip firman Tuhan untuk mengadakan pemilihan, yaitu mencari seorang pengganti Yudas yang mati. Hal ini bukan keinginan yang lahir dari Rasul Petrus, tetapi dasar firman Tuhan, yang mengatakan bahwa jabatan Yudas diberikan kepada orang lain. Karena itu, melalui kesempatan ini, mereka bersama-sama mencari pengganti Yudas Iskariot. Kedua, kita juga melihat para calon yang diajukan, yaitu memiliki kriteria yang ketat sesuai dengan posisi Rasul yang ditinggalkan oleh Yudas, bukan dari sembarang orang. Yaitu orang-orang yang dari semula sudah mengikuti Tuhan Yesus dengan setia. Hal ini membuat calon menjadi lebih selektif, dan hanya dua orang yang memenuhi kriteria ini, yaitu “Barnabas dan Matias.” Ketiga, mereka memilihnya dengan sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan, memohon Tuhan yang berkuasa, dan berdaulat atas pemilihan ini. Artinya Tuhan yang menuntun pemilihan yang mereka lakukan, untuk menunjukkan siapa yang Tuhan pakai sebagai pengganti Yudas.

Berdoa dengan sungguh-sungguh adalah bagian yang penting dalam kehidupan orang Kristen, terlebih ketika kita menentukan sebuah pilihan. Dengan berdoa berarti kita menyerahkan diri kepada tuntunan Roh Kudus dalam hati kita, beriman kepada firman-Nya dan mengakui akan otoritas Tuhan. Dan apa pun juga nanti hasilnya (menyenangkan kita atau tidak), kita harus menerima dengan rendah hati, penuh rasa syukur dan penuh ketaatan kepada Tuhan. Inilah arti doa yang sesungguhnya, yaitu lahirnya sikap aktif untuk melakukan kehendak yang telah Tuhan nyatakan dalam kehidupan ini.

STUDI PRIBADI: Apakah prinsip Kitab Suci yang menuntun kita menentukan pilihan sesuai kehendak Tuhan? Seandainya kehendak Tuhan tidak menyenangkan, apa sikap kita?

Pokok Doa: Berdoalah bagi bangsa dan negara Indonesia melewati masa- masa tahun politik, supaya setiap warga negara secara bertanggung jawab menggunakan hak pilih mereka di tahun 2024 dengan baik dan benar.

×

Matius 26 : 33

33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."

×

Yohanes 13 : 37

37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"

×

Matius 26 : 75

75 Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

×

Yohanes 15 : 16

16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Sharing Is Caring :