Naluri Yang Hilang

Bacaan hari ini: Yeremia 8 | Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 19-20, 1 Korintus 16

“Mengapakah bangsa ini berpaling, berpaling terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu, mereka menolak untuk kembali.” (Yeremia 8:5)

 

Setiap makhluk hidup memiliki naluri. Naluri membuat makhluk hidup tahu apa yang baik untuk dirinya. Misalnya saja naluri migrasi pada burung. Pada musim tertentu beberapa jenis burung seperti burung layang-layang dan warbler akan bermigrasi ke lokasi yang hangat dan kaya akan jenis serangga. Hewan-hewan ini tahu apa yang baik untuk dirinya. Mereka tahu kapan harus bermigrasi dan kapan harus kembali.

Berbeda dengan burung yang mengikuti nalurinya, umat Tuhan yang diciptakan dengan akal budi dan diberikan ketetapan sejak awal malah kehilangan naluri mereka sebagai umat Allah. Mereka tidak lagi berjalan sesuai ketetapan yang Allah berikan. Mereka bahkan tidak tahu apa yang baik bagi diri mereka. Yeremia 8:6 menuliskan: “Aku telah memperhatikan dan mendengarkan: mereka tidak berkata dengan jujur! Tidak ada yang menyesal karena kejahatannya dengan mengatakan: Apakah yang telah kulakukan ini! Sambil berlari semua mereka berpaling, seperti kuda yang menceburkan diri ke dalam pertempuran.” Kita baca, mulai dari jemaat sampai pemimpin agama semuanya hidup berpaling dari Allah. Para pemimpin tidak lagi menjalankan tugasnya untuk memberitakan dan menerapkan Firman. Mereka menolak firman dan meninggalkan segala kebijaksanannya untuk kepentingan diri. Mereka melakukan tipu daya terhadap umat tanpa rasa malu atau jijik dengan perbuatan mereka (ay. 8-15). Mereka bahkan tidak menyesal terhadap kejahatan yang dilakukan. Semua perilaku mereka mendatangkan hukuman dari Allah. Segala ladang, harta, istri mereka akan diberikan kepada musuh, semuanya itu bertujuan untuk menyadarkan mereka.

Kehilangan naluri sebagai umat Allah juga mungkin terjadi pada jemaat dan pemimpin masa kini ketika tidak lagi berjalan sesuai Firman- Nya dan tidak lagi peka terhadap teguran-Nya. Ketika naluri itu mulai hilang, mari bertobatlah dan kembalilah pada firman-Nya.

STUDI PRIBADI :
(1) Apa yang terjadi pada umat yang kehilangan naluri sebagai umat Allah ?
(2) Apakah kepekaan terhadap teguran-Nya dan kecintaan terhadap ketetapan-Nya masih ada dalam hati Anda ?

Pokok Doa : Berdoalah agar naluri sebagai umat Allah yang peka terhadap firman dan teguran-Nya senantiasa ada dalam jemaat Tuhan sehingga kehendak Tuhan boleh terjadi dalam diri umat Tuhan.