Murka Allah Melalui Ketujuh Malapetaka

Bacaan hari ini: Wahyu 15:5-8 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 13-14, 2 Korintus 10



“Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.” (Wahyu 15:8)

 

Para malaikat keluar dari hadirat Allah (Bait Suci). Mereka menerima kuasa untuk mencurahkan malapetaka atas orang-orang yang menolak Allah. Pakaian para malaikat itu terbuat dari lenan putih yang bersih mengkilat, melambangkan kekudusan. Ikat pinggang emas di dada mereka melambangkan kewibawaan dan otoritas, sebab Allah telah mempercayakan tugas khusus kepada mereka. Pada ayat ke-8, Yohanes melihat asap memenuhi Bait Suci, yang merupakan kemuliaan dan kuasa Allah yang dinyatakan melalui penghukuman.

Allah ingin memakai malaikat-malaikat tersebut untuk menjadi wakil-Nya dalam melaksanakan ketujuh malapetaka, karena mereka merupakan utusan dari Allah dan mengambil bagian dalam proses penghukuman. Apa yang akan mereka lakukan adalah suatu ketetapan yang telah dikehendaki oleh Allah, yang tidak dapat dihentikan oleh siapapun, karena apa yang telah dirancangkan oleh Allah tidaklah dapat dihentikan oleh siapapun dan dengan cara apapun. Ketujuh malapetaka ini dapat juga menggambarkan, bahwa Allah itu adil dan bahwa Allah akan menepati janji-Nya, yaitu Dia akan menghukum setiap orang menurut perbuatannya masing-masing. Hidup yang kekal akan diberikan bagi mereka yang tekun hidup benar, dan murka-Nya akan dirasakan oleh orang-orang yang mencari kepentingan sendiri dan yang tidak taat kepada kebenaran. Allah tidak memandang bulu untuk melaksanakan penghakiman-Nya.

Firman Tuhan ini hendaknya mengajarkan dan mengingatkan, bahwa kita sebagai manusia tidak bisa menghentikan penghakiman Allah yang akan tiba sesuai waktu yang Ia tentukan, oleh karena itu mari sebagai orang percaya, kita gunakan setiap kesempatan yang Tuhan berikan dengan senantiasa hidup benar, mengabdi kepada Allah dengan hidup kudus dan menjadi saksi yang menyatakan kuasa dan kemuliaan Allah yang sempurna. Tuhan menolong kita untuk hidup taat sesuai Firman-Nya.

STUDI PRIBADI: Sebagai orang percaya, apakah hari-hari hidup kita bersama dengan orang-orang sekitar yang belum percaya, telah menjadi saksi yang menyatakan kemuliaan Tuhan yang sempurna?

Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat Tuhan agar bisa mengambil komitmen untuk menjadi saksi menyatakan kemuliaan Allah yang sempurna, sehingga pada waktu penghakiman Allah, banyak orang beroleh selamat dan hidup kekal.

Sharing Is Caring :