Bacaan hari ini: Lukas 13:10-17 | Bacaan setahun: Mazmur 132-134
“Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: ‘Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.’ Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.’” (Lukas 13:12-13)
Lukas 13 : 10-17
Menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat
10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.”
13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
14 Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: “Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat.”
15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: “Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?”
17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.
Mazmur 132
Daud dan Sion, pilihan TUHAN
1 Nyanyian ziarah. Ingatlah, ya TUHAN, kepada Daud dan segala penderitaannya,
2 bagaimana ia telah bersumpah kepada TUHAN, telah bernazar kepada Yang Mahakuat dari Yakub:
3 “Sesungguhnya aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, tidak akan berbaring di ranjang petiduranku,
4 sesungguhnya aku tidak akan membiarkan mataku tidur atau membiarkan kelopak mataku terlelap,
5 sampai aku mendapat tempat untuk TUHAN, kediaman untuk Yang Mahakuat dari Yakub.”
6 Memang kita telah mendengar tentang itu di Efrata, telah mendapatnya di padang Yaar.
7 “Mari kita pergi ke kediaman-Nya, sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya.”
8 Bangunlah, ya TUHAN, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu, Engkau serta tabut kekuatan-Mu!
9 Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran, dan bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi!
10 Oleh karena Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!
11 TUHAN telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya: “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu;
12 jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan-peraturan-Ku yang Kuajarkan kepada mereka, maka anak-anak mereka selama-lamanya akan duduk di atas takhtamu.”
13 Sebab TUHAN telah memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya:
14 “Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
15 Perbekalannya akan Kuberkati dengan limpahnya, orang-orangnya yang miskin akan Kukenyangkan dengan roti,
16 imam-imamnya akan Kukenakan pakaian keselamatan, dan orang-orangnya yang saleh akan bersorak-sorai dengan girang.
17 Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi.
18 Musuh-musuhnya akan Kukenakan pakaian penuh malu, tetapi di atas kepalanya akan bersemarak mahkotanya.”
Mazmur 133
Persaudaraan yang rukun
1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Mazmur 134
Puji-pujian pada malam hari
1 Nyanyian ziarah. Mari, pujilah TUHAN, hai semua hamba TUHAN, yang datang melayani di rumah TUHAN pada waktu malam.
2 Angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan pujilah TUHAN!
3 Kiranya TUHAN yang menjadikan langit dan bumi, memberkati engkau dari Sion.
Dalam bacaan ini, Lukas mencatat Yesus sedang mengajar di salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. Kemudian Tuhan Yesus melihat seorang perempuan yang telah 18 tahun dirasuki roh jahat. Wanita itu diikat oleh kuasa setan, hingga ia sakit, sampai punggungnya bungkuk dan tidak bisa berdiri tegak. Memang hari itu adalah hari Sabat dan menurut hukum Taurat, setiap orang tidak boleh melakukan pekerjaan apapun, tapi hal itu tidak menghalangi Yesus bertindak. Melalui peristiwa ini, Tuhan ingin menjelaskan supaya para pendengar-Nya selain tahu Firman Tuhan, juga harus melakukannya dengan benar, sesuai kehendak Tuhan. Setiap anak-Nya harus hidup di dalam kasih dan kebaikan pada sesama manusia.
Tuhan memanggil dan berkata kepada wanita yang sakit itu, “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.” Tuhan benar-benar mengasihi wanita itu. Bagi Dia, jiwa manusia lebih berharga dan bernilai tinggi daripada aturan-aturan manusia yang terkadang penuh kemunafikan dan kepentingan diri sendiri. Tuhan meletakkan tangan-Nya ke atas perempuan itu, maka sembuhlah ia. Mukjizat kesembuhan atas wanita ini merupakan peristiwa yang luar biasa karena ia sembuh dari sakit yang dideritanya selama belasan tahun. Ketika wanita itu mengalami kesembuhan, seketika itu juga berdirilah dia dengan sempurna dan hatinya penuh sukacita lalu memuliakan Allah.
Tuhan sangat mengasihi kita, bahkan ketika umat-Nya dikuasai oleh pencobaan dan kuasa Iblis. Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Tuhan sanggup membebaskan setiap kita yang terbelenggu, memulihkan yang menderita, menghibur yang berduka, membuang segala ketakutan, kekuatiran dan kegelisahan kita serta menyertai dan menolong kita. Oleh sebab itu, ketika mengalami penderitaan bahkan pencobaan Iblis, kita perlu datang kepada Yesus. Fokus hidup kita bukanlah pada penderitaan tetapi kepada Tuhan Yesus, yang lebih besar dari masalah dan kesusahan hidup kita. Pandanglah selalu pada Yesus, lalu berdoalah, dan teruslah berseru, serta jangan kita menyerah, karena Allah selalu mendengar setiap seruan kita dan kuasa-Nya akan menyelamatkan kita.
STUDI PRIBADI: Melalui peristiwa yang terjadi saat ini dan pergumulan hidup yang Anda alami, apakah Anda masih yakin bahwa Tuhan pasti sanggup menolong kita?
Pokok Doa: Berdoa supaya kita senantiasa bersandar kepada Tuhan Yesus dalam segala situasi kehidupan kita. Berharaplah dan jangan menyerah di tengah-tengah kesulitan hidup yang kita alami. Amin.