Model Melayani Ialah Yesus Kristus

Bacaan hari ini: Filipi 2:1-11 | Bacaan setahun: Amsal 19, Yesaya 40-41



“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.” (Filipi 2:5)

Kerendahan hati adalah satu sikap yang langka sekaligus dikagumi semua orang. Oleh sebab itu, bukanlah hal yang mengejutkan saat seseorang dengan kedudukan dan strata sosial tinggi mendapatkan rasa hormat yang besar karena menunjukkan sikap ini. Salah satu contoh adalah presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, yang terkenal atas strategi blusukan, guna meninjau kondisi rakyatnya. Meski beberapa orang mencibirnya sebagai pencitraan, aksi blusukan tersebut mendapat respons positif mengingat seorang presiden tidak harus turun langsung untuk bertemu rakyatnya. Sikap kerendahan hati seorang presiden, yang telah rela melepaskan kenyamanan untuk melakukan sesuatu yang bernilai.

Firman Tuhan hari ini berisi nasihat Paulus kepada jemaat Filipi agar mereka memiliki sikap yang sama, kerendahan hati. Paulus mendorong setiap anak Tuhan untuk mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya sendiri. Paulus menjadikan Yesus Kristus sebagai teladan. Yesus tidak hanya mengambil rupa seorang hamba melainkan juga menjalani hidup-Nya layaknya seorang hamba. Yesus Kristus tidak mempertahankan keistimewaan-Nya sebagai Allah. Sebaliknya, Kristus menjadikan diri-Nya seolah terbatas dalam berbagai hal. Inilah bentuk kerendahan hati yang Paulus hendak ajarkan melalui bagian ini.

Meneladani Kristus dalam kerendahan hati sekilas merupakan perihal yang sulit dan tidak menyenangkan. Alih-alih mendapat pujian, dunia kerap memandang kerendahan hati sebagai bentuk kelemahan diri. Meskipun demikian, teladan Kristus justru memerdekakan tiap orang yang berlomba melakukannya. Dunia mengajar agar manusia berlomba-lomba mengejar popularitas, kekuasaan, maupun kejayaan: sebuah pertandingan yang tidak memiliki garis akhir, sebab banyak orang tidak pernah merasa puas. Hidup dalam kerendahan hati justru akan mendorong kita hidup dalam kasih Kristus dan menjadi berkat bagi orang lain. Kiranya keteladanan Kristus ini menjadi dorongan bagi kita untuk lebih memikirkan dan melayani sesama kita ketimbang memuaskan hasrat pribadi semata.

STUDI PRIBADI: Apa maksud Paulus dengan: puji-pujian yang sia-sia (ay. 3)? Apa yang bisa kita lakukan untuk meneladani Kristus dalam memperhatikan kepentingan orang lain?

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap anak Tuhan dapat menjadi saksi hidup bagi kemuliaan Allah melalui kerendahan hati mereka tiap-tiap harinya. 

Sharing Is Caring :