“...maka pada waktu ini Aku kembali bermaksud berbuat baik kepada Yerusalem dan kepada kaum Yehuda. Janganlah takut!” (Zakharia 8:15)
Bacaan hari ini: Zakharia 8:1-19 | Bacaan setahun: Zakharia 8-9
Latar belakang kitab Zakharia adalah sama dengan kitab Hagai, yakni menggambarkan kondisi sisa bangsa Israel yang hidup keras setelah kembali dari pembuangan. Sebenarnya ketika Tuhan menghantar mereka pulang ke tanah perjanjian, itu adalah awal dari pemulihan mereka. Namun, kondisi Israel belum mengalami kemajuan. Mereka tidak memulai pembangunan Bait Allah karena dicengkeram ketakutan terhadap musuh serta kesulitan ekonomi. Mereka juga lebih peduli kondisi rumah masing-masing (ay. 10). Allah tidak diam, Ia bertindak karena kasih-Nya. Yerusalem akan dipulihkan sehingga akan kembali menjadi tempat yang permai dan damai (ay. 2-3). Tuhan akan menghimpun kembali umat-Nya sekalipun telah terpencar (ay. 7-8). Tuhan akan memulihkan kondisi ekonomi mereka dan mendatangkan berkat (ay. 10-13). Pemulihan yang Tuhan kerjakan akan membuat mereka tercengang karena ajaib (ay. 6). Akibatnya, bila dulu mereka berpuasa karena berkabung (ay. 18-19), kini akan diganti dengan perayaan penuh sukacita karena masa duka masa lampau telah berlalu.
Lalu, pertanyaan paling penting adalah, bagaimana kita meresponi pemulihan dari Tuhan? Perubahan kondisi Israel akan membuat orang dari berbagai kota datang untuk mencari Tuhan, berupaya untuk melunakkan hati-Nya (ay. 20-21) karena pada Tuhan ada pengampunan dan pemulihan. Bahkan, orang dari berbagai bangsa rela mengikuti umat Tuhan demi mendapat perkenan dari-Nya (ay. 23).
Bagaimana kondisi kita saat ini? Bila sedang mengalami kesulitan dan penderitaan, jangan ragukan kasih Allah. Pada waktu-Nya, Ia akan mengerjakan pemulihan bagi kita. Bila saat ini dalam kondisi baik, cukup, pulih dari kesulitan, sudah seharusnya kita mencari hadirat Tuhan, bahkan mencari dan mengerjakan apa yang diperkenan Tuhan. Mari kita rayakan dengan penuh sukacita segala kebaikan Tuhan. Maka sukacita kita akan menjadi daya tarik bagi dunia, yang dapat Tuhan pakai untuk menarik orang mencari Dia. Perkenanan Tuhan haruslah kita utamakan dan lakukan. Maukah kita meresponi kebaikan Tuhan dengan mencari dan memperkenan hati-Nya?
STUDI PRIBADI: Apa penyebab Israel belum mengerjakan apa yang diperkenan Tuhan? Apa halangan yang membuat kita berfokus pada diri dan bukan pada perkenan Tuhan?
Pokok Doa: Kiranya Tuhan yang memulihkan kondisi saudara seiman yang kita kenal. Kiranya setiap kita berfokus kepada perkenan Tuhan.