Mengintip Masa Depan

Bacaan hari ini: Daniel 7 | Bacaan setahun: Mazmur 87-88, Wahyu 5


“Sekianlah berita itu. Adapun aku, Daniel, pikiran-pikiranku sangat menggelisahkan aku, sehingga aku menjadi pucat; dan aku menyimpan hal itu dalam ingatanku.” (Daniel 7:28)

 

Tuhan mengetahui masa depan manusia dengan baik. Pemazmur meyakini bahwa, “mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya” (Mzm. 139:16). Ayat ini berarti bahwa tidak ada satupun hari-hari manusia yang ada di luar kendali dan pengetahuan-Nya. Tuhan tahu masa lalu dan masa kini dengan sempurna. Tuhan tidak secara gamblang dan detail berbicara tentang masa depan,—tentang menjadi apa kelak ketika manusia baru lahir—, Ia lebih banyak memberi penggambaran sehingga manusia harus berusaha keras mencari penjelasannya.

Dalam bacaan kita hari ini, dikisahkan tentang Daniel yang mendapat penglihatan (bersama dengan ketiga teman lainnya, Daniel tinggal di istana Babel sebagai pejabat negara). Yang membedakan Daniel dengan ketiga temannya adalah: “Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi” (Dan. 1:17), meski banyak perbedaan penafsiran atas penglihatan tersebut.

Terlepas dari semua itu, reaksi Daniel berbeda dengan kebanyakan orang; ia menjadi gelisah dan gentar, pucat dan menyimpan semuanya itu dalam ingatan. Daniel dalam segala hikmat dan karunia yang Tuhan beri, tidak menjadi bangga akan segala penglihatan itu. Pada akhir rangkaian penglihatan itu, Daniel menemukan kisah yang belum berakhir (12:8-13). Alih-alih seperti Daniel, banyak orang Kristen masih mencari pengharapan pada cenayang/paranormal untuk melihat masa depannya, padahal Tuhan berjanji, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yer. 29:11). Orang percaya dipanggil untuk mengandalkan Tuhan dalam seluruh rangkaian hidupnya, karena masa depan ada di dalam kedaulatan dan misteri kuasa Tuhan.

STUDI PRIBADI :
(1) Kepada siapa Anda mengandalkan masa depan ?
(2) Pernahkah Anda mencari orang pintar untuk meramal masa depan? Bagaimana tanggapan Anda ?

Berdoalah : Tuhan, Pencipta kami, pimpinlah kami anak-anak-Mu senantiasa hidup di jalan yang benar, sesuai tuntunan Firman-Mu, sehingga kami hidup setia dan selalu bersandar kepada-Mu, Amin.