Mengenal Karakter Allah Yang Tak Berubah

Bacaan hari ini: Mazmur 102:26-29 | Bacaan setahun: Yehezkiel 19-21



“ … tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.” (Mazmur 102:28)

Perubahan adalah hal yang niscaya bagi manusia. Nyatanya, setiap orang pasti akan mengalami berbagai perubahan, baik itu dalam hal fisik, karakter, ataupun berbagai bentuk perubahan yang lain. Akan tetapi, tidak demikian halnya dengan Tuhan; Tuhan tidak pernah berubah. Mazmur 102:26-29 mengajarkan kita dengan jelas bahwa Tuhan tidak akan pernah berubah. Ia tetap sama dari dulu, sekarang, dan selama-lamanya. Jika kita membaca ayat 26-27, kita dapat melihat bahwa langit dan bumi, beserta segala isinya adalah ciptaan Tuhan. Namun, semua yang berada di bumi ini akan binasa, semuanya akan berakhir, kecuali orang-orang pilihan, yang dipilih-Nya untuk selamat.

Langit dan bumi yang telah diciptakan Tuhan akan menjadi usang dan hancur, tetapi Tuhan tetaplah ada. Tuhan tidak akan pernah berakhir, Tuhan tidak akan berubah, dan tidak akan binasa. Pada ayat 27, pemazmur kembali menunjukkan bahwa manusia pun akan berubah. Dengan kata lain, manusia tidak akan memiliki keabadian pada dirinya sendiri. Keabadian manusia hanya bisa didapat dan ditemukan di dalam diri Allah. Pada ayat 28, pemazmur menegaskan kembali bahwa Tuhan tetap sama, Tuhan tidak akan pernah berubah untuk selama-lamanya. Jadi, di sini kita dapat memahami kembali bahwa hanya Tuhan yang memiliki keabadian di dalam diri-Nya. Di luar Tuhan, semuanya tidak ada yang abadi; semuanya bersifat sementara, dan akan lenyap pada waktunya.

Karena itu, marilah kita sebagai anak-anak Tuhan terus mempercayai keabadian Tuhan dan kesetiaan-Nya dalam memelihara dan memimpin kehidupan kita. Pemazmur menutup tulisannya dengan sebuah keyakinan bahwa anak-anak Tuhan akan hidup dengan tenteram walaupun dunia sedang dalam keadaan yang tidak tenteram. Bukan hanya itu, pemazmur menuliskan bahwa keturunan mereka (anak-anak Tuhan) juga akan tetap terus berada di dalam perlindungan dan pemeliharaan Tuhan sampai selama-lamanya (ay. 29). Bukankah ini adalah sebuah keyakinan iman yang indah?

STUDI PRIBADI: Apakah pada saat ini, ada di antara kita masih meragukan kesetiaan Tuhan dan pemeliharaan Tuhan yang tidak akan pernah berakhir?

Pokok Doa: Berdoalah mengucap syukur kepada Tuhan akan kesetiaan-Nya dalam memelihara kehidupan kita hari demi hari. 

Sharing Is Caring :