Mengenal Karakter Allah Sang Kasih

Bacaan hari ini: 1 Yohanes 4:7-21 | Bacaan setahun: Yehezkiel 7-9



“Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” (1 Yohanes 4:16)

Baik orang Kristen maupun pemeluk agama lainnya, pada umumnya memandang kasih sebagai satu hal baik yang perlu ada dalam diri manusia. Bahkan, orang yang mengaku tidak percaya Allah pun dapat mengasihi orang lain dengan sungguh-sungguh. Apabila demikian, apakah yang membedakan kasih seorang murid Kristus dengan orang lain biasa? Apakah dasar bagi umat percaya untuk mengasihi orang lain?

Rasul Yohanes memberikan jawaban terhadap hal ini dengan sebuah pemahaman mengenai sifat Allah. Pada hakikatnya, Allah adalah kasih (ay. 8). Dengan kata lain, kasih itu berasal dari Allah dan tidak dapat dipisahkan dari Pribadi Allah. Allah bukanlah sebuah ide abstrak yang tidak berpribadi, sebab sesuatu yang tidak berpribadi tidak mungkin dapat mengasihi. Tidak hanya itu, kasih itu dinyatakan melalui kehadiran Kristus (ay. 9). Kasih Allah yang kekal tersebut telah tercatat dalam sejarah umat manusia, dan dapat dibuktikan. Hal itu dilakukan-Nya agar setiap umat percaya mendapatkan hidup yang kekal (ay. 9b). Yohanes pun menambahkan bahwa itu semua sama sekali bukanlah usaha manusia, melainkan sepenuhnya inisiatif Allah yang mengasihi manusia (ay. 10). Teladan inilah yang menjadi dasar bagi setiap umat percaya mengasihi orang lain. Bukan hanya sebagai alasan, melainkan juga sebagai bahan bakar yang memampukan setiap orang Kristen untuk mengasihi orang lain.

Rasul Yohanes mengawali dan mengakhiri bagian ini dengan sebuah perintah sekaligus ajakan bagi umat percaya untuk saling mengasihi. Ia bahkan mempertegas bahwa seseorang tidak mungkin mengasihi Allah jika ia tidak mengasihi sesamanya. Kiranya kasih Allah yang telah kita terima menjadi sebuah memori yang indah dalam kehidupan kita. Kasih yang nyata dan memberikan kita hidup kekal itu menjadi anugerah terbesar yang kita pernah terima. Namun, tidak berhenti di sana. Kita pun mau untuk membagikan kasih Kristus kepada orang yang ada di sekitar kita.

STUDI PRIBADI: Renungkanlah kasih Kristus yang sudah Saudara rasakan hingga saat ini. Berdoalah kiranya Tuhan memakai keterbatasan kita sehingga kita tetap dapat mengasihi orang lain dengan kasih Kristus.

Pokok Doa: Berdoalah agar Roh Kudus menolong setiap kita untuk bersaksi agar kehidupan kita memancarkan kasih Kristus di manapun kita berada.

Sharing Is Caring :