Mene, Mene, Tekel Ufarsin

“Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin.” (Daniel 5:25)



Bacaan hari ini: Daniel 5:1-30 | Bacaan setahun: Daniel 4-5

Saya yakin kita sering mendengar kalimat peringatan: “kesombongan membawa kehancuran.” Inilah yang terjadi dalam kisah legendaris kapal Titanic. Konon kapten kapal Titanic itu pernah berkata, “Tuhan sendiri tidak dapat menenggelamkan kapal ini.” Namun kita tahu apa yang terjadi kemudian, bukan? Kapal Titanic tenggelam.

Kebenaran ini terjadi atas Belsyazar dan Kerajaan Babel pada perikop bacaan ini. Ayat 1-4 mencatat, di sela-sela kemeriahan perjamuan besar yang digelarnya di hadapan seribu orang pembesarnya, Belsyazar dengan pongah, meninggikan diri dan sengaja menghujat kekudusan Allah (ay. 22-23). Dia memakai perkakas Bait Suci, yang biasanya dipakai untuk kegiatan peribadatan kepada Tuhan, untuk minum anggur bersama tamu, istri-istri, serta selirnya. Bahkan jamuan itu ditujukan untuk menyembah dewa yang terbuat dari emas, perak, tembaga, besi, kayu dan batu (ay. 2-4; 22-23).

Tindakan yang “kurang ajar” itu akhirnya berakibat fatal (ay. 5, 24-30). Melalui tulisan di dinding: mene-mene tekel ufarsin, Tuhan menyatakan penghakiman dan penghukuman-Nya atas Belsyazar dan seluruh kerajaan Babel. Berdasar hikmat yang diberikan padanya, Daniel menginterpretasi tulisan tersebut. Mene artinya masa pemerintahan Belsyazar telah dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; Tekel artinya Belsyazar ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; Peres artinya kerajaan Babel dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia. Daniel dengan berani menegor Belsyazar bahwa dirinya tidak pernah belajar dari sejarah dan pengalaman ayahnya, Nebukadnezar (ay. 19-23) yang juga jatuh karena kesombongan dan kebebalannya. Tidak perlu memakan waktu yang lama, pada malam itu juga Belsyazar terbunuh (ay. 29-30) dan Babel runtuh.

Pesan firman Tuhan ini sangat jelas. Jangan pernah sombong dengan semua milik kita (kekuasaan, jabatan, materi, talenta, dsb) dan jangan kita lupa diri dan tidak menghormati Tuhan. Sebaliknya, kita harus hidup rendah hati, meninggikan dan memuliakan Tuhan dengan segala yang kita miliki dan di dalam setiap tingkah laku dan keputusan yang kita ambil.

STUDI PRIBADI: Dalam konteks zaman ini, sikap dan tingkah laku seperti apa yang sering kita jumpai dari hidup orang percaya yang tidak menghormati Tuhan dan kekudusan-Nya?

Pokok Doa: Berdoalah agar orang percaya, baik hamba Tuhan penuh waktu, para pemimpin gereja maupun jemaat, hidup menghormati dan memuliakan nama Tuhan, tidak hidup angkuh dan sombong di hadapan Tuhan.

×

Daniel 5 : 1-4

1 Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur.

2 Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.

3 Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu;

4 mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.

×

Daniel 5 : 22-23

22 Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.

23 Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.

×

Daniel 5 : 2-4

2 Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.

3 Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu;

4 mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.

×

Daniel 5 : 5, 24-30

5 Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.



24 Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini.

25 Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin.

26 Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri;

27 Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;

28 Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."

29 Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga. 30 Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.

×

Daniel 5 : 19-23

19 Dan oleh karena kebesaran yang telah diberikan-Nya kepadanya itu, maka takut dan gentarlah terhadap dia orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa; dibunuhnya siapa yang dikehendakinya dan dibiarkannya hidup siapa yang dikehendakinya, ditinggikannya siapa yang dikehendakinya dan direndahkannya siapa yang dikehendakinya.

20 Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya.

21 Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui, bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu.

22 Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.

23 Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.

×

Daniel 5 : 29-30

29 Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.

30 Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.

Sharing Is Caring :