Bacaan hari ini: 1 Korintus 11:17-34 | Bacaan setahun: Mazmur 119:1-88, Wahyu 20
“Jadi barang siapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” (1 Korintus 11:27)
1 Korintus 11:17-34
Kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam perjamuan malam
17 Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan.
18 Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya.
19 Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji.
20 Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan.
21 Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk.
22 Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji.
23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”
25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”
26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.
31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.
32 Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.
33 Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu seorang akan yang lain.
34 Kalau ada orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu di rumahnya, supaya jangan kamu berkumpul untuk dihukum. Hal-hal yang lain akan kuatur, kalau aku datang.
Mazmur 119:1-88
Bahagianya orang yang hidup menurut Taurat TUHAN
1 Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN.
2 Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,
3 yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.
4 Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh.
5 Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
6 Maka aku tidak akan mendapat malu, apabila aku mengamat-amati segala perintah-Mu.
7 Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.
8 Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.
9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
10 Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.
11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
12 Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
13 Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.
14 Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta.
15 Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu.
16 Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.
17 Lakukanlah kebajikan kepada hamba-Mu ini, supaya aku hidup, dan aku hendak berpegang pada firman-Mu.
18 Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.
19 Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku.
20 Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
21 Engkau menghardik orang-orang yang kurang ajar, terkutuklah orang yang menyimpang dari perintah-perintah-Mu.
22 Gulingkanlah dari atasku cela dan penghinaan, sebab aku memegang peringatan-peringatan-Mu.
23 Sekalipun pemuka-pemuka duduk bersepakat melawan aku, hamba-Mu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.
24 Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku.
25 Jiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.
26 Jalan-jalan hidupku telah aku ceritakan dan Engkau menjawab aku–ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
27 Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
28 Jiwaku menangis karena duka hati, teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.
29 Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.
30 Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
31 Aku telah berpaut pada peringatan-peringatan-Mu, ya TUHAN, janganlah membuat aku malu.
32 Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku.
33 Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.
34 Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati.
35 Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
36 Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada laba.
37 Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!
38 Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu.
39 Lalukanlah celaku yang menggetarkan aku, karena hukum-hukum-Mu adalah baik.
40 Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!
41 Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya TUHAN, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu,
42 supaya aku dapat memberi jawab kepada orang yang mencela aku, sebab aku percaya kepada firman-Mu.
43 Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
44 Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
45 Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
46 Aku hendak berbicara tentang peringatan-peringatan-Mu di hadapan raja-raja, dan aku tidak akan mendapat malu.
47 Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.
48 Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.
49 Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu, oleh karena Engkau telah membuat aku berharap.
50 Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.
51 Orang-orang yang kurang ajar sangat mencemoohkan aku, tetapi aku tidak menyimpang dari Taurat-Mu.
52 Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala, ya TUHAN, maka terhiburlah aku.
53 Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu.
54 Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku di rumah yang kudiami sebagai orang asing.
55 Pada waktu malam aku ingat kepada nama-Mu, ya TUHAN; aku hendak berpegang pada Taurat-Mu.
56 Inilah yang kuperoleh, bahwa aku memegang titah-titah-Mu.
57 Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu.
58 Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu.
59 Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu.
60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.
61 Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
62 Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil.
63 Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titah-Mu.
64 Bumi penuh dengan kasih setia-Mu, ya TUHAN, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
65 Kebajikan telah Kaulakukan kepada hamba-Mu, ya TUHAN, sesuai dengan firman-Mu.
66 Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu.
67 Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
68 Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
69 Orang yang kurang ajar menodai aku dengan dusta, tetapi aku, dengan segenap hati aku akan memegang titah-titah-Mu.
70 Hati mereka tebal seperti lemak, tetapi aku, Taurat-Mu ialah kesukaanku.
71 Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.
72 Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.
73 Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu.
74 Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita, sebab aku berharap kepada firman-Mu.
75 Aku tahu, ya TUHAN, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan.
76 Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
77 Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku.
78 Biarlah orang-orang yang kurang ajar mendapat malu, karena mereka berlaku bengkok terhadap aku tanpa alasan; tetapi aku akan merenungkan titah-titah-Mu.
79 Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.
80 Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.
81 Habis jiwaku merindukan keselamatan dari pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu.
82 Habis mataku merindukan janji-Mu; aku berkata: “Bilakah Engkau akan menghiburkan aku?”
83 Sebab aku telah menjadi seperti kirbat yang diasapi; namun ketetapan-ketetapan-Mu tidak kulupakan.
84 Berapa lagi hari-hari hamba-Mu ini? Bilakah Engkau menghukum orang-orang yang mengejar aku?
85 Orang-orang yang kurang ajar telah menggali lobang bagiku, orang-orang yang tidak menuruti Taurat-Mu.
86 Segala perintah-Mu dapat dipercaya; mereka mengejar aku tanpa alasan–tolonglah aku!
87 Hampir saja mereka menghabisi aku di bumi, tetapi aku tidak meninggalkan titah-titah-Mu.
88 Hidupkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, supaya aku berpegang pada peringatan yang Kauberikan.
Wahyu 20
Kerajaan seribu tahun
1 Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya;
2 ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,
3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.
4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Iblis dihukum
7 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya,
8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.
9 Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka,
10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Hukuman yang terakhir
11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Paulus mengingatkan jemaat di Korintus terkait dengan pertemuan jemaat. Mengapa? Sebab pertemuan jemaat tidak mendatangkan kebaikan, justru keburukan (ay. 17). Saat itu, di Korintus, perjamuan Kudus selalu diawali dengan perjamuan makan atau perjamuan kasih. Biasanya jemaat akan membawa makanan untuk dimakan bersama-sama. Namun yang salah ialah jemaat memakan sendiri makanannya, sehingga jemaat yang miskin yang tidak membawa makanan, kelaparan. Karena itu, Paulus marah dan berkata, “Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa?” (ay. 22).
Alih-alih menggunakan waktu perjamuan kudus sebagai kesempatan untuk berefleksi atas pengorbanan Yesus, jemaat justru menjadikannya menjadi sebuah pesta makan. Perjamuan di Korintus justru menunjukkan beberapa orang mementingkan diri sendiri, tidak mempedulikan orang lain, lapar atau tidak. Tidak ada kasih dalam perjamuan kasih jemaat Korintus, sebab perjamuan mereka menjadi sumber perpecahan.
Paulus menyebut perbuatan yang tidak layak ini sebagai dosa, karena mengabaikan esensi perjamuan kudus, yang didasarkan atas kematian Kristus. Sehingga Paulus menjelaskan kembali esensi perjamuan kudus, yaitu mengingat akan tubuh dan darah Kristus yang sudah diserahkan bagi yang percaya kepada-Nya. Perjamuan diadakan supaya kita memperbarui komitmen kita di hadapan Tuhan dan supaya kita memiliki pengharapan akan kedatangan-Nya kembali.
Paulus mengingatkan bahwa orang yang dengan cara yang tidak layak makan roti yang melambangkan tubuh Kristus dan meminum cawan yang melambangkan darah Kristus, akan mengundang penghakiman Allah. Ketika mengikuti perjamuan kudus, kita tidak hanya mengarahkan fokus kepada Tuhan, tetapi juga kepada saudara seiman kita. Sebab itu, Paulus meminta jemaat Korintus, juga kita untuk menguji diri, membuktikan bahwa kita sudah melakukan perjamuan dengan konsep dan motivasi yang benar.
STUDI PRIBADI : Apakah kita sudah memahami makna Perjamuan Kudus dan mengikutinya dengan cara yang benar?
Pokok Doa : Berdoa supaya setiap kali mengambil bagian dalam perjamuan, kita mengingat dan bersyukur akan pengorbanan Yesus. Kita juga mau untuk belajar berbagian dalam kesulitan orang lain.