Melihat Kemuliaan Tuhan

“Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.” (Keluaran 16:4)



Bacaan hari ini: Keluaran 16:1-18 | Bacaan setahun: Keluaran 16

Makanan adalah kebutuhan pokok utama manusia. Saat tidak ada makanan, seseorang dapat kehilangan akal sehat yang berujung pada salah mengambil keputusan dan tindakan. Seseorang dapat mencuri, melukai bahkan membunuh untuk mencukupi kebutuhan dasar hidupnya. Banyak kriminalitas terjadi karena masalah kekurangan makan. Banyak kejahatan dilakukan demi sesuap nasi. Berbagai tindakan jahat bisa timbul dari permasalahan akan makanan ini.

Dalam narasi yang kita baca, kita menemukan hal yang sama terjadi di dalam hidup bangsa Israel. Selepas menyeberangi laut Teberau, mereka berjalan di padang gurun dan mengalami kelaparan berat. Di titik ini bangsa Israel, yang sekalipun baru saja melihat karya Allah yang besar, lupa akan kuasa dan kehebatan Allah. Perut mereka yang lapar membuat mereka bersungut-sungut kepada Musa dan Harun, katanya: “Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan” (ay. 3). Bayangkan, mereka memilih mati di tanah Mesir daripada keluar dari penindasan dan mengikut Allah. Mereka lupa betapa karya Tuhan yang besar telah menyelamatkan mereka dari kejaran tentara Mesir. Mereka juga lupa bagaimana Tuhan memimpin mereka melewati tanah kering di tengah laut Teberau. Sekalipun perilaku mereka ini sangat menyedihkan, Tuhan yang baik menyatakan sekali lagi kemuliaan-Nya. Ia menyediakan bagi mereka makanan berupa manna dari surga. Sekali lagi, Allah menunjukkan kuasa dan pemeliharaan-Nya bagi umat-Nya, sekalipun umat-Nya melupakan Dia dan gagal mempercayai-Nya.

Saudara-saudaraku, jangan kita melupakan Tuhan. Karya-Nya dalam hidup kita di masa lampau seharusnya menjadi pijakan iman dan pegangan bahwa Allah akan memimpin kita di masa yang akan datang. Jangan kita putus asa dan kehilangan iman kepada-Nya.

STUDI PRIBADI: Bacalah Yohanes 6:25-59, tentang Yesus sebagai Roti Hidup. Di dalam Dia, kita beroleh kehidupan dan pengharapan kekal. Ambillah waktu berdoa di hadapan Tuhan, mengingat segala karya dan kebaikan Tuhan, dan bersyukurlah.

Pokok Doa: Doakan sekolah-sekolah Teologia di seluruh Indonesia, kiranya Tuhan boleh mencukupkan keperluan mereka dan memakai mereka mencetak hamba Tuhan yang baik dan berkenan di hadapan Tuhan. 

Sharing Is Caring :