Melawan Damsyik Dan Efraim

“Pada waktu itu manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel.” (Yesaya 17:7)



Bacaan hari ini: Yesaya 17:1-11 | Bacaan setahun: Yesaya 16-17

Damsyik merupakan ibu kota Aram, sedangkan Efraim dari kerajaan Israel Utara. Kedua kerajaan ini pernah bersekutu untuk menyerang kerajaan Yehuda yang pada waktu itu dipimpin oleh Raja Ahas. Hal ini membuat Ahas menjadi ketakutan dan memilih untuk mencari bantuan kepada kerajaan Asyur daripada meminta pertolongan Tuhan (2 Raja-Raja 16:5-9; Yesaya 7:1-2). Allah mengutus Nabi Yesaya untuk memperingatkan Ahas, tetapi peringatan itu tidaklah dipedulikan. Padahal firman Tuhan ini menunjukkan bahwa kerajaan Aram dan Israel Utara ada dalam kedaulatan Allah. Pada waktunya, segala kejayaan, kekuatan, dan kesuburan tanahnya akan lenyap dan berganti menjadi penderitaan dan kesakitan. Justru pilihan Ahas yang mengandalkan Asyur malah akan membuatnya semakin terjerat dalam penyembahan berhala dan mengalami penindasan dari Asyur sendiri (2 Tawarikh 28:20-25).

Apa yang bisa dipelajari dari firman Tuhan ini? Dalam situasi sulit dan mengancam kita, janganlah melupakan Tuhan yang adalah gunung batu kekuatan kita. Terkadang dalam situasi sulit seperti itu bisa membuat kita langsung mengandalkan kekuatan manusia karena kita ingin segera keluar dari kesulitan itu. Apalagi kalau Allah dirasa terlalu lama turun tangan untuk menolong. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk berhati-hati, karena mengandalkan kekuatan manusia bisa mengecewakan kita dan membuat kita makin lebih dalam lagi terjerat dosa dan kesulitan. Lagipula, Allah lebih besar dan berkuasa daripada ancaman atau hal-hal yang mengkhawatirkan kita. Oleh karena itu, dalam usaha kita mengatasi kesulitan, hendaknya kita tidak membiarkan pikiran dan perasaan kita yang menguasai diri kita, melainkan memperhatikan jalan-jalan yang dikehendaki Tuhan. Mari kita memandang kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya (ayat 7). Kalaupun kita sudah begitu dalam terjerat dalam dosa atau kesulitan karena jalan yang kita pilih sendiri, masih ada jalan pertobatan untuk kembali dan berserah kepada Tuhan. Tuhan tidak membiarkan mereka yang datang dengan kerendahan hati dan berserah kepada-Nya.

STUDI PRIBADI: Apa wujudnya bahwa kita mengandalkan Tuhan dan bukan mengandalkan kekuatan manusia atau diri kita sendiri?

Pokok Doa: Berdoalah bagi saudara seiman yang saat ini sedang dalam kesulitan atau dalam pergumulan dengan dosanya, agar dia mengandalkan pertolongan Tuhan dan tidak makin menjauh dari Tuhan. 

Sharing Is Caring :