Mati Bagi Dosa

“Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?” (Roma 6:1)



Pembahasan: Roma 6:1 | Ayat Bacaan: Roma 6:1-23

Pada pasal sebelumnya Paulus menjelaskan, “Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah” (Rm. 5:20). Maksud Paulus adalah, adanya hukum Taurat telah membuat jelas bahwa manusia itu pendosa dan pelanggaran mereka juga semakin nampak banyak. Jika hukum Taurat membuat dosa semakin nampak banyak; maka di sisi lain, dosa juga menunjukkan berlimpah-limpahnya kasih karunia Allah yang diberikan kepada manusia berdosa. Dengan menyadari keberdosaan kita, maka kita akan menyadari kelimpahan anugerah Allah atas kita.

Namun Paulus kuatir, ada yang salah paham terhadap hal ini, seolah-olah dengan banyaknya berbuat dosa, itu akan mendorong banyaknya pula kasih karunia Allah yang diberikan. Itulah sebabnya pada pasal 6:1, Paulus mengawalinya dengan sebuah pertanyaan retoris: “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?” Jawabannya: tentu tidak!

Yang Paulus maksud adalah: ketika kita menyadari betapa besar dosa kita, hal itu membuat kita menyadari betapa limpahnya anugerah Allah atas kita. Namun anugerah itu bukan untuk membawa kita hidup dalam dosa atau semakin mencintai dosa, agar kita terus-menerus menerima anugerah Allah. Ini jelas pemikiran yang salah! Sebaliknya dengan menyadari betapa besarnya anugerah Allah bagi kita, kita semakin hidup bagi Dia, mengasihi Dia, menaati Dia, melayani Dia, dan semakin membenci dosa (mati bagi dosa). Seperti kematian Kristus terhadap dosa, satu kali untuk selamanya dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah (ay. 10). Artinya, setelah kita mengalami anugerah-Nya yang berlimpah-limpah, kita bukan lagi hidup bagi dosa, melainkan hidup bagi Allah, yaitu dengan menyerahkan anggota tubuh kita untuk melakukan kebenaran, bukan kelaliman dan menyukai dosa (ay. 13). Jadi, pakailah hidup Anda bukan untuk melakukan dosa, melainkan hidup bagi Allah.

STUDI PRIBADI: Jika di dalam Kristus kita memiliki jaminan keselamatan, apa itu menjadi kesempatan bagi kita hidup dalam dosa? Apa arti hidup bagi Allah? Jelaskan!

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar mereka menyadari bahwa kelimpahan anugerah Allah itu bukan kesempatan untuk hidup berbuat dosa, melainkan hidup bagi Allah dan melayani Dia.

×

Roma 5 : 20

20 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,

×

Roma 6 : 1

1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?

×

Roma 6 : 10

10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

×

Roma 6 : 13

13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

×

Roma 3 : 20

20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Sharing Is Caring :