Mana Yang Lebih Penting ?

“Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.” (Matius 4:23)



Ayat Lectio Divina: Matius 4:23 | Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 4:8-16

Seorang pengemis duduk di lantai di samping pintu keluar sebuah toko roti. Dia melihat ada seseorang keluar dari mobil mewah dan masuk ke toko roti dengan berpakaian mewah. Pengemis itu pun melihat kalung salib di leher orang yang kaya itu. Setelah belanja beberapa roti, orang kaya ini keluar dan dengan sigap pengemis itu berkata, “Pak, bolehkah saya minta sedekah?” Dengan memegang perutnya, melanjutkan, “Saya belum makan sejak kemarin, Pak.” Dengan wajah yang jengkel orang kaya ini menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Kisah ini mengingatkan bahwa benar setiap orang membutuhkan berita Injil, tetapi bukan hanya itu saja. Ada orang-orang yang membutuhkan perhatian untuk kehidupannya sehari-hari.

Setelah dicobai di padang gurun, Yesus mulai berkeliling di Galilea. Di sana Yesus mengajar, berkhotbah, menyembuhkan dan menyatakan Injil Kerajaan Allah. Berita ini sangat penting karena terkait dengan pemerintahan Allah yang dikerjakan-Nya dalam dunia ini. Tidak hanya itu, Yesus pun berkeliling melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Pelayanan Yesus mendatangkan keutuhan pada orang banyak. Selain memenuhi kebutuhan rohani, Yesus juga berurusan dengan berbagai kelemahan fisik. Penyembuhan merupakan bagian dari penaklukan-Nya atas kejahatan, sekaligus pernyataan kuasa dan kedaulatan-Nya. Yesus bukan hanya membebaskan kita dari belenggu dosa, tapi Dia juga peduli dengan hidup kita di dunia yang bergumul dengan sakit penyakit dan berbagai kelemahan. Petrus juga meneladani Yesus dan melakukan hal yang sama. Ia mengajar, berkhotbah dan juga menyembuhkan banyak orang (Kis. 4:8-16).

Hal ini juga seharusnya menjadi panggilan kita. Namun terkadang kita lebih mementingkan hal-hal rohani dan melupakan jasmani, atau sebaliknya. Kita terjebak memisahkan mana hal yang rohani dan yang jasmani, padahal di mata Yesus keduanya sama pentingnya. Karena itu, ketika kita melayani, lihatlah kebutuhan manusia dengan lebih utuh. Pelayanan mengajar dan berkhotbah perlu dibarengi dengan memperhatikan kebutuhan sehari-hari orang lain. Keduanya perlu diupayakan.

STUDI PRIBADI: Menurut Anda, bagaimana cara yang tepat agar melalui bantuan sosial, berita Injil juga dinyatakan?

Pokok Doa: Kiranya kita dipertemukan dengan orang-orang yang membutuhkan bantuan baik secara rohani maupun jasmani.

×

Kisah Para Rasul 4 : 8-16

8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,

9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,

10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.

11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru.

12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.

14 Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya.

15 Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka,

16 dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya.

×

Markus 10 : 42-44

42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,

44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

×

Markus 10 : 15-16

15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

×

Yakobus 4 : 7

7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :