Bacaan hari ini: Yehezkiel 8 | Bacaan setahun: Ayub 14-16, Titus 3
“Firman-Nya kepadaku: Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi dari pada ini.” (Yehezkiel 8:15)
Yehezkiel 8
Berhala kekejian yang ada di dalam bait Allah
Ayub 14
Setelah mati tidak ada harapan lagi
Ayub 15
Pendapat Elifas bahwa orang fasik akan binasa
Ayub 16
Ayub mengeluh tentang perlakuan Allah
Titus 3
Pesan-pesan penutup
Kehidupan manusia dalam dunia ini selalu diperhadapkan dengan pilihan-pilihan yang tentunya akan berdampak bagi kehidupannya. Apabila manusia memilih untuk mengikuti dan menyembah dunia dengan segala daya tariknya, maka tentunya hal itu akan menimbulkan murka Allah bagi kehidupannya. Sebaliknya, apabila manusia menjadikan Allah sebagai Tuhan dan sandaran hidupnya, maka Allah juga yang akan melindungi kehidupannya.
Bangsa Israel dalam langkahnya, ternyata salah menentukan pilihan, sehingga Yehezkiel ditunjukkan oleh Allah untuk melihat betapa keji dan jahatnya perbuatan bangsa Israel terhadap Allah (bdk. Yehezkiel 8:17). Berhala-berhala bermunculan dalam kehidupan bangsa Israel dan mereka menjadi penyembah berhala itu di setiap penjuru kota Yerusalem. Bahkan segenap tua-tua mereka mencoba untuk “menipu” Allah dengan rutinitas keagamaan yang dilakukan secara lahiriah. Padahal dalam hati mereka, mereka menyembah berhala (berzinah dalam hati mereka). Oleh sebab itu, pengajaran Yehezkiel mengingatkan bangsa Israel bahwa Allah tidak pernah bisa ditipu dengan segala macam ritual keagamaan mereka. Allah adalah Allah yang menyelidiki hati umat-Nya yang paling dalam. Maka Allah dengan segera akan menghukum Israel yang telah mendukakan hati Allah.
Ketika kita mendukakan hati Allah dengan membelakangi Allah dengan segala ketetapan Allah dan mengejar segala sesuatu yang baru, maka perbuatan ini dapat menjadi awal dari pemujaan berhala dan segala sesuatu yang membawa kita mendapat penghukuman serta kehilangan sukacita yang sejati dalam hidup ini. Oleh sebab itu, prinsip pertumbuhan rohani dalam hidup kita adalah sangat sederhana, yaitu semakin kita memandang dan mengutamakan Allah dan ketetapan-Nya, maka kita akan semakin membenci dosa (berhala) dalam kehidupan kita. Kita haruslah memilih untuk mengutamakan Allah atau memuliakan dunia dan diri kita sendiri.
STUDI PRIBADI :
(1) Apakah yang dilihat oleh Yehezkiel di dalam penglihatan yang diizinkan TUHAN untuk dilihat sang nabi ?
(2) Bagaimana respons TUHAN atas perbuatan keji Israel ?
Pokok Doa : Berdoa agar setiap jemaat TUHAN benar-benar merenungkan firman Tuhan siang dan malam, dan hidup bersandar kepada TUHAN sesuai dengan firman-Nya, Amin.