Langit dan Bumi Baru

“Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4)



Bacaan hari ini: Wahyu 21:1-18 Bacaan setahun: Wahyu 21-22

Dunia yang kita tinggali bukanlah dunia yang ideal. Dunia ini telah terdistorsi dosa, sehingga muncul kejahatan dalam berbagai bentuk. Tak jarang kejahatan itu sangat menyakitkan, terlebih saat kita atau orang yang kita kasihi yang menjadi korbannya. Melihat orang yang kita kasihi sekarat karena kanker, meratapi sahabat dekat kita yang depresi karena menjadi korban perkosaan, atau menatap nanar jasad kenalan yang terbujur kaku karena menjadi korban kekejaman penjahat, jelas merupakan skenario yang menyayat hati namun tak jarang kita temui. Lebih buruk lagi, seringkali kita tidak mampu berbuat apa-apa untuk mengatasi kejahatan tersebut. Dalam keadaan demikian, Kitab Wahyu mengingatkan kita bahwa Tuhan akan melakukan sesuatu yang besar bagi dunia ini yang rusak ini.

Salah satu ciri penting sastra apokaliptik, seperti halnya Kitab Wahyu, adalah adanya pertempuran antara yang jahat dan yang baik. Walau keadaan terlihat membingungkan pada awalnya, sastra ini menjamin bahwa kebaikan pasti akan menang pada akhirnya. Inilah pesan utama Kitab Wahyu. Pada akhirnya, Allah akan mengalahkan setiap kejahatan dan merestorasi dunia yang rusak ini. Ia tidak akan menghancurkan dunia dan membawa kita pergi sorga, melainkan membawa sorga turun ke bumi ini untuk tinggal bersama-sama dengan kita. Saat itu terjadi, Kitab Wahyu mencatat bahwa segala duka, maut, dan air mata akan dihapuskan, yang ada hanyalah sukacita bersama dengan Allah.

Bagian ini mengingatkan kita dua hal penting. Pertama, dunia memang rusak dan penuh kejahatan, tapi kerusakan ini tidak akan berlangsung selamanya. Ada waktunya Allah akan membenarkan setiap hal yang salah dan rusak. Yang jahat dihukum, dan kasih serta kebenaran-Nya akan ditegakkan. Kedua, meski di masa depan Allah akan memulihkan keadaan dunia secara total, kita diundang Allah untuk mulai menghadirkan pembaharuan itu, pada saat ini dan di sini. Caranya, dengan menunjukkan cercahan pemulihan itu melalui kisah kasih dan hidup kita kepada sesama.

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah janji pemulihan Allah memberi penghiburan pada Anda?

Pokok Doa: Doakan agar anak-anak Allah terus setia dan bertekun dalam menanti janji pemulihan Allah dinyatakan.

×

Wahyu 20 : 1-2

1 Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya;

2 ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,

×

Wahyu 18 : 8, 16, 19

8 Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat."

16 mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."

19 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.

×

Wahyu 18 : 20

20 Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu."

×

Wahyu 18 : 4

4 Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :