Bacaan hari ini: Mazmur 77, Bacaan setahun: Nahum
“Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa.” (Mazmur 77:15)
Pada kenyataannya baik orang percaya kepada Kristus ataupun tidak, mereka tetap mengalami masalah. Mengapa demikian? Karena kita hidup dalam dunia yang tidak sempurna. Dunia yang sempurna akan hadir sesudah Tuhan Yesus datang kedua kali. Namun perlu diperhatikan perbedaan sikap dalam merespons masalah. Perbedaan yang seharusnya terjadi antara orang yang sudah percaya kepada Kristus dan yang belum percaya, sebagaimana respons Asaf dalam menghadapi penderitaan.
Mazmur 77 adalah Mazmur Asaf untuk menyatakan permohonannya kepada Tuhan, yang berkaitan dengan pergumulan umat Israel. Ketika menghadapi penderitaan yang ia lakukan:
(1) Mengingat Tuhan. Asaf datang kepada Tuhan dan mengalami kehadiran-Nya, sekalipun ia belum menerima jawaban atas penderitaannya (ay. 2- 3).
(2) Mengingat perbuatan Tuhan pada masa lampau. Asaf bukan sekadar mengingat dan meminta pertolongan kepada Tuhan, namun ia mengingat akan perbuatan Tuhan pada masa lampau. Ia mengingat perbuatan Tuhan dalam membebaskan umat Israel dari penjajahan Mesir (ay. 4-9).
(3) Mengingat bahwa kemahakuasaan Tuhan tidak pernah berubah. Bahwa pertolongan Tuhan tidak hanya akan terjadi pada masa lampau, namun juga pada masa kini (ay. 10-19).
(4) Mempercayakan hidup yang dijalaninya kepada Tuhan, meyakini bahwa Tuhan pasti menuntun kita hari ini sebagaimana Tuhan menuntun Israel melalui Musa dan Harun pada masa lalu (ay. 20).
Firman ini mengingatkan kita juga, bahwa kehidupan bani Asaf yang senantiasa melayani Tuhan pun tidak terhindarkan dari pergumulan dan penderitaan, maka dalam kehidupan kita yang tidak sempurna ini, sikap yang kita ambilpun seharusnya sama. Pengajaran Asaf ini kiranya terus kita ingat, bahwa di tengah penderitaan hidup, marilah kita tetap menyadarkan kehidupan kita kepada Tuhan dengan mengingat perbuatan Tuhan di masa lampau dan meyakini bahwa kekuatan-Nya tidak berubah pada hari ini, bahkan sampai selama-lamanya.
STUDI PRIBADI: Apakah yang dilakukan oleh Asaf ketika menghadapi penderitaan?
Berdoalah: Tuhan, tolonglah kami ketika kami menghadapi pergumulan dan penderitaan yang berat. Kuatkanlah kami senantiasa, agar kami dapat hidup setia mengikuti-Mu, Amin