Kesombongan

Bacaan hari ini: Yesaya 13 | Bacaan setahun: Yosua 10-12, Kisah Para Rasul 1

 “Dan Babel, yang permai di antara kerajaan-kerajaan, perhiasan orang Kasdim yang megah, akan sama seperti Sodom dan Gomora pada waktu Allah menunggangbalikkannya.” (Yesaya 13:19

 

Kerajaan Yehuda telah tidak taat dan tidak percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Karena itu Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan bangsa-bangsa asing sebagai bentuk hukuman. Namun bangsa-bangsa asing itupun tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Tuhan, karena itu mereka juga tidak akan luput dari penghukuman Tuhan. Bangsa pertama yang disebutkan Yesaya akan menerima penghukuman Tuhan adalah Babel.

Babel merupakan kerajaan yang berkekuatan besar. Di kemudian hari Babel akan berkuasa dan menghancurkan Yerusalem. Kerajaan Babel berkuasa atas kerajaan-kerajaan lain dan menjadi kebanggaan orang-orang Kasdim. Karena kekuasaannya, Babel menjadi sombong dan sangat jahat. Babel menjadi pusat kebudayaan kafir dan menentang Allah sejak awal sejarah umat manusia (Kej. 11:1-9). Tuhan tidak tinggal diam atas kejahatan dan kesombongan Babel, Ia menjatuhkan hukuman atas Babel.

Tertulis, “Babel akan seperti Sodom dan Gomora yang ditunggang-balikkan Allah” (ay. 19). Ini hendak menunjukkan bahwa kehancuran Babel akan terjadi sekejap mata, seperti Sodom dan Gomora. Sekalipun Babel berkuasa atas bangsa-bangsa, ia takkan dapat bertahan dari penghukuman Allah. Allah menunjukkan betapa mudah bagi-Nya menghancurkan bangsa yang besar, apalagi bangsa-bangsa kecil lainnya seperti Aram dan Israel.

Kerajaan Babel menjadi simbol dari kejahatan dan kesombongan manusia. Ketika menikmati kekuasaan, manusia dapat dengan mudah jatuh dalam kesombongan dan menjadi jahat. Kesombongan manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Pada saatnya Tuhan akan bertindak sehingga orang yang sombong akan direndahkan.

Dosa kesombongan bisa menyerang siapa saja. Orang Kristen pun bisa jatuh dalam dosa kesombongan karena merasa diri paling benar. Kita perlu berhati-hati, terus mengoreksi diri dan belajar memiliki sikap rendah hati. Karena Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati (Yak. 4:6).

STUDI PRIBADI :
(1) Bagaimana Tuhan akan menjatuhkan hukuman atas Babel?
(2) Apa yang dimaksud dengan hari Tuhan dalam bacaan hari ini?

Berdoalah : Tuhan Yesus, Pencipta segala umat manusia dan alam semesta, tolonglah supaya kami senantiasa belajar meneladani Kristus yang rendah hati dan melayani. Amin.