Kesaksian Paulus

“Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.” (1 Timotius 1:16)



Ayat Lectio Divina: 1 Timotius 1:15 | Bacaan Alkitab: 1 Timotius 1:12-17

Penulis menemukan kebenaran Ilahi yang hakiki saat teringat sebuah guyonan yang berbunyi, “Penyesalan datangnya selalu terlambat, kalau datangnya duluan, itu namanya pendaftaran!” Saya teringat ada banyak momentum dalam hidup yang apabila diingat-ingat selalu membawa rasa sesal di hati. Kesalahan-kesalahan yang terjadi kebanyakan bukan karena ketidakpedulian – tetapi karena ketidaktahuan.

Paulus mengatakan hal yang sama dalam ayat 13, bahwa semua keganasan dan penghujatan pada Kristus dan pengikut-Nya, dia lakukan tanpa pengetahuan dan di luar iman. Pengakuannya mengingatkan kita pada pentingnya anugerah di dalam jalan keselamatan. Bahwa tanpa anugerah terang Roh Kudus, tak seorangpun dari kita yang dapat beriman kepada-Nya. Kita tidak mampu menyadari bahwa segala laku kehidupan kita jahat di mata Allah dan melanggar kekudusan-Nya, karena sesungguh-sungguhnya Rasul Paulus menjelaskan kenyataan bahwa kita semua sudah mati dalam dosa. Mati secara rohani – tidak dapat keluar dengan usaha kita sendiri. Semua ini terjadi karena manusia pertama jatuh dalam dosa, kita – yang sejatinya diciptakan dalam gambar dan rupa Allah – kehilangan kemuliaan-Nya dalam diri kita (Rm. 3:23). Alih-alih berupaya menyelamatkan diri, menyadari pun kita tidak mampu!

Kesadaran Paulus ini juga mengingatkan kita semua bahwa kita pun tidak jauh berbeda darinya. Ketika Paulus menyatakan bahwa di antara yang berdosa, dialah yang paling berdosa (ay. 15). Tetapi terpujilah Tuhan, bahwa justru kesadaran Paulus akan kenyataan ini, menjadi sebuah teladan iman bagi kita semua! Bahwa sesungguhnya ketika Paulus berkata dialah yang paling berdosa, dan dia diselamatkan, ini juga berarti bahwa kita pun semua bisa diselamatkan-Nya sesuai dengan rencana dan belas kasihan-Nya. Kesadaran ini juga hendaknya menjadi pelita yang menerangi ziarah hidup kita dalam upaya mengasihi Tuhan dan sesama. Ingatlah ini senantiasa, bahwa Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa!

STUDI PRIBADI: Renungkan dosa yang mengikat Anda dan bertobatlah berbalik darinya. Mintalah kekuatan Tuhan untuk kita boleh merdeka dan lepas dari ikatan dosa.

Pokok Doa: Berdoalah bersyukur atas kasih penebusan yang telah kita terima dari Tuhan Yesus Kristus. Berdoa mohon agar kita dapat membagikan kasih Kristus ini juga kepada mereka yang belum mendapatkannya !

×

1 Timotius 1 : 13

13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

×

Roma 3 : 23

23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

×

1 Timotius 1 : 15

15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

×

Matius 16 : 24

24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :